Kemendag fokus kuatkan produk UKM
A
A
A
Sindonews.com - Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus melakukan penguatan produk dalam negeri. Ini seiring semakin derasnya produk impor yang masuk ke pasar. Kali ini penguatan produk dalam negeri difokuskan pada produk yang dihasilkan oleh pelaku UKM di berbagai daerah.
Hal ini dilakukan dengan menggelar pameran produk dalam negeri regional dan pameran pangan nusa. “Impor barang memang semakin banyak, penguatan produk dalam negeri ini merupakan bagian dari program Aku Cinta Indonesia (ACI),” ujar Direktur Dagang Kecil Menengah dan Produk Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Suhamto kemarin.
Barang impor tidak hanya barang kebutuhan rumah tangga dan elektronik, tapi sudah merambah produk pangan impor. Kegiatan pameran ini dimaksudkan untuk memberikan kemudahan bagi pelaku UKM. Sebab, selama ini banyak pelaku UKM yang memiliki keterbatasan dana sehingga promosi dan akses pasarnya kurang.
Sebelumnya Deputi Pengembangan Kewirausahaan dan pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UKM, Taty Ariati, menjelaskan masih banyak UKM yang kurang bankable atau memenuhi syarat-syarat perbankan, salah satuya karena laporan keuangan dan bisnis plan kedepan.
"Saat ini akses perbankan sangat penting dan membantu wirausaha. Minimal dia (UKM) dapat meningkatkan modalnya dari perbankan," ungkapnya.
Melihat hal ini, dirinya berharap para UKM kedepan bisa meningkatkan kemampuannya sehingga dinilai layak oleh bank. Meski begitu, saat ini pemerintah telah meluncurkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan menggandeng sejumlah perbankan.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jateng Ihwan Sudrajat menambahkan, dalam pameran produk dalam negeri dan pangan nusa ini merupakan pameran yang terbesar dengan skala nasional. Produk-produk unggulan yang akan ditampilkan, di antaranya furnitur dari Jepara, Batik Lasem Rembang, jamu tradisional, dan berbagai produk pangan. (ank)
Hal ini dilakukan dengan menggelar pameran produk dalam negeri regional dan pameran pangan nusa. “Impor barang memang semakin banyak, penguatan produk dalam negeri ini merupakan bagian dari program Aku Cinta Indonesia (ACI),” ujar Direktur Dagang Kecil Menengah dan Produk Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Suhamto kemarin.
Barang impor tidak hanya barang kebutuhan rumah tangga dan elektronik, tapi sudah merambah produk pangan impor. Kegiatan pameran ini dimaksudkan untuk memberikan kemudahan bagi pelaku UKM. Sebab, selama ini banyak pelaku UKM yang memiliki keterbatasan dana sehingga promosi dan akses pasarnya kurang.
Sebelumnya Deputi Pengembangan Kewirausahaan dan pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UKM, Taty Ariati, menjelaskan masih banyak UKM yang kurang bankable atau memenuhi syarat-syarat perbankan, salah satuya karena laporan keuangan dan bisnis plan kedepan.
"Saat ini akses perbankan sangat penting dan membantu wirausaha. Minimal dia (UKM) dapat meningkatkan modalnya dari perbankan," ungkapnya.
Melihat hal ini, dirinya berharap para UKM kedepan bisa meningkatkan kemampuannya sehingga dinilai layak oleh bank. Meski begitu, saat ini pemerintah telah meluncurkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan menggandeng sejumlah perbankan.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jateng Ihwan Sudrajat menambahkan, dalam pameran produk dalam negeri dan pangan nusa ini merupakan pameran yang terbesar dengan skala nasional. Produk-produk unggulan yang akan ditampilkan, di antaranya furnitur dari Jepara, Batik Lasem Rembang, jamu tradisional, dan berbagai produk pangan. (ank)
()