BI: Sistem resi gudang stabilkan harga pangan
A
A
A
Sindonews.com - Bank Indonesia (BI) menilai penerapan sistem resi gudang mampu membantu penguatan cadangan pangan yang akan berimbas langsung terhadap kestabilan inflasi bahan pangan.
Direktur Eksekutif Departemen Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter BI Perry Warjiyo mengungkapkan, produksi komoditas pangan bersifat musiman bergantung pada faktor cuaca.
"Ini merupakan salah satu solusi yang dapat mengatasi permasalahan fluktuasi harga dan sekaligus mendorong peningkatan pendapatan usaha tani, serta membuka akses permodalan bagi petani," ujar Perry usai Rakornas III TPID 2012, di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (16/5/2012).
Namun Perry mengatakan, implementasi sistem resi gudang saat ini masih dirasa belum optimal dan masih menghadapi beberapa kendala di lapangan.
"Kendala tersebut diantaranya, komunikasi kebijakan terkait dengan pemahaman terhadap sistem resi gudang, infrastruktur yang jumlah dan fasilitas gudang masih terbatas, keterlibatan pemerintah daerah (Pemda) belum optimal, beban biaya transpor ke gudang yang mahal, dan pembiayaan yang masih terbatas," tukas Perry.
Perry mengatakan, perlu menyusun rencana aksi bersama kementerian atau lembaga dan Pemda dalam rangka mempercepat penerapan sistem resi gudang di berbagai daerah dengan membentuk kelompok kerja yang dikoordinir Kementerian Koordinator Perekonomian. (ank)
Direktur Eksekutif Departemen Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter BI Perry Warjiyo mengungkapkan, produksi komoditas pangan bersifat musiman bergantung pada faktor cuaca.
"Ini merupakan salah satu solusi yang dapat mengatasi permasalahan fluktuasi harga dan sekaligus mendorong peningkatan pendapatan usaha tani, serta membuka akses permodalan bagi petani," ujar Perry usai Rakornas III TPID 2012, di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (16/5/2012).
Namun Perry mengatakan, implementasi sistem resi gudang saat ini masih dirasa belum optimal dan masih menghadapi beberapa kendala di lapangan.
"Kendala tersebut diantaranya, komunikasi kebijakan terkait dengan pemahaman terhadap sistem resi gudang, infrastruktur yang jumlah dan fasilitas gudang masih terbatas, keterlibatan pemerintah daerah (Pemda) belum optimal, beban biaya transpor ke gudang yang mahal, dan pembiayaan yang masih terbatas," tukas Perry.
Perry mengatakan, perlu menyusun rencana aksi bersama kementerian atau lembaga dan Pemda dalam rangka mempercepat penerapan sistem resi gudang di berbagai daerah dengan membentuk kelompok kerja yang dikoordinir Kementerian Koordinator Perekonomian. (ank)
()