BNI AM bidik dana kelolaan Rp2 T
A
A
A
Sindonews.com – PT BNI Asset Management (BNI AM) menerbitkan Reksa Dana BNI AM Dana Terencana dengan target dana kelolaan dalam tiga tahun ke depan sebesar Rp2 triliun.
Reksa dana ini merupakan produk investasi yang menggandeng perusahaan asuransi,PT Sun Life, sehingga akan memberikan manfaat berupa asuransi jiwa kepada pemegang unit penyertaan. “Pemegang unit penyertaan Reksa Dana BNI AM Dana Terencana tidak hanya akan memperoleh imbal hasil optimal dari investasinya,tapi juga mendapat manfaat asuransi jiwa yang diberikan Sun Life,” kata Direktur Utama BNI AM Idhamshah Runizam dalam press conference & soft launching Reksa Dana BNI AM Dana Terencana di Jakarta kemarin.
Dia mengungkapkan, produk baru ini akan memberi kontribusi terhadap total dana kelolaan perusahaan hingga penghujung 2012 mencapai Rp7 triliun. Idhamshah menjelaskan, imbal hasil dari reksa dana tersebut sebesar 13,5 persen per tahun. Adapun, portofolio investasi produk investasi tersebut terdiversifikasi dalam bentuk saham, obligasi, dan pasar uang. Dalam kondisi pasar modal normal, reksa dana ini akan menempatkan dananya 5–79 persen di instrumen saham, 5–79 persen di instrumen obligasi,dan 2–79 persen di instrumen pasar uang.
Namun, jika kondisi pasar tidak kondusif, maka penempatan portofolio disesuaikan dengan instrumen yang positif saat itu. Menurut dia, target dana kelolaan produk reksa dana jenis campuran perdana di pasar modal Indonesia ini hingga penghujung tahun sebesar Rp150 miliar.“Pada saat pembukaan sudah ada masuk Rp75 miliar.Itu dari sponsor, sedangkan individu lihat saat pembukaan nanti,”ujar dia.
Vice President Marketing and Settlement Division BNI AM Harris S Dalimunthe menuturkan, produk reksa dana ini akan mulai dijual pada 25 Mei 2012 dengan nilai aktiva bersih (NAB) perdana senilai Rp1.000 per unit dengan minimum pembelian produk sebesar Rp100 ribu. Reksa dana tersebut akan dipasarkan melalui jaringan agen penjual reksa dana yang dimiliki BNI AM,seperti Bank BNI dan BNI Securities.
Idhamshah optimistis produk itu akan diminati investor lantaran baru pertama kali diterbitkan di Indonesia.Produk tersebut memberi alternatif bagi kalangan investor untuk berinvestasi dengan imbal hasil (yield) yang menarik. Reksa Dana BNI AM Dana Terencana memberi kontribusi terhadap total dana kelolaan perusahaan hingga akhir tahun ini sebesar Rp7 triliun. Per akhir April 2012, dana kelolaan BNI AM mencapai Rp6 triliun.
Mayoritas dana kelolaan BNI AM, atau mencapai 60 persen-nya,dikontribusi dari reksa dana terproteksi. Hingga saat ini jumlah reksa dana terproteksi yang sudah diluncurkan perusahaan mencapai tujuh reksa dana dengan dana kelolaan sekitar Rp1,5 triliun.“Kami berencana akan menerbitkan lagi 2–3 reksa dana terproteksi dan dua produk reguler,” imbuhnya. Untuk produk reguler, Idhamshah menyatakan, BNI AM akan menerbitkan reksa dana campuran syariah dan reksa dana saham.
Kedua produk tersebut akan diterbitkan pada kuartal III tahun ini. Untuk reksa dana campuran syariah, dana kelolaan ditargetkan sekitar Rp1 triliun, sedangkan dana kelolaan reksa dana saham ditargetkan lebih besar dari angka tersebut.
Reksa dana ini merupakan produk investasi yang menggandeng perusahaan asuransi,PT Sun Life, sehingga akan memberikan manfaat berupa asuransi jiwa kepada pemegang unit penyertaan. “Pemegang unit penyertaan Reksa Dana BNI AM Dana Terencana tidak hanya akan memperoleh imbal hasil optimal dari investasinya,tapi juga mendapat manfaat asuransi jiwa yang diberikan Sun Life,” kata Direktur Utama BNI AM Idhamshah Runizam dalam press conference & soft launching Reksa Dana BNI AM Dana Terencana di Jakarta kemarin.
Dia mengungkapkan, produk baru ini akan memberi kontribusi terhadap total dana kelolaan perusahaan hingga penghujung 2012 mencapai Rp7 triliun. Idhamshah menjelaskan, imbal hasil dari reksa dana tersebut sebesar 13,5 persen per tahun. Adapun, portofolio investasi produk investasi tersebut terdiversifikasi dalam bentuk saham, obligasi, dan pasar uang. Dalam kondisi pasar modal normal, reksa dana ini akan menempatkan dananya 5–79 persen di instrumen saham, 5–79 persen di instrumen obligasi,dan 2–79 persen di instrumen pasar uang.
Namun, jika kondisi pasar tidak kondusif, maka penempatan portofolio disesuaikan dengan instrumen yang positif saat itu. Menurut dia, target dana kelolaan produk reksa dana jenis campuran perdana di pasar modal Indonesia ini hingga penghujung tahun sebesar Rp150 miliar.“Pada saat pembukaan sudah ada masuk Rp75 miliar.Itu dari sponsor, sedangkan individu lihat saat pembukaan nanti,”ujar dia.
Vice President Marketing and Settlement Division BNI AM Harris S Dalimunthe menuturkan, produk reksa dana ini akan mulai dijual pada 25 Mei 2012 dengan nilai aktiva bersih (NAB) perdana senilai Rp1.000 per unit dengan minimum pembelian produk sebesar Rp100 ribu. Reksa dana tersebut akan dipasarkan melalui jaringan agen penjual reksa dana yang dimiliki BNI AM,seperti Bank BNI dan BNI Securities.
Idhamshah optimistis produk itu akan diminati investor lantaran baru pertama kali diterbitkan di Indonesia.Produk tersebut memberi alternatif bagi kalangan investor untuk berinvestasi dengan imbal hasil (yield) yang menarik. Reksa Dana BNI AM Dana Terencana memberi kontribusi terhadap total dana kelolaan perusahaan hingga akhir tahun ini sebesar Rp7 triliun. Per akhir April 2012, dana kelolaan BNI AM mencapai Rp6 triliun.
Mayoritas dana kelolaan BNI AM, atau mencapai 60 persen-nya,dikontribusi dari reksa dana terproteksi. Hingga saat ini jumlah reksa dana terproteksi yang sudah diluncurkan perusahaan mencapai tujuh reksa dana dengan dana kelolaan sekitar Rp1,5 triliun.“Kami berencana akan menerbitkan lagi 2–3 reksa dana terproteksi dan dua produk reguler,” imbuhnya. Untuk produk reguler, Idhamshah menyatakan, BNI AM akan menerbitkan reksa dana campuran syariah dan reksa dana saham.
Kedua produk tersebut akan diterbitkan pada kuartal III tahun ini. Untuk reksa dana campuran syariah, dana kelolaan ditargetkan sekitar Rp1 triliun, sedangkan dana kelolaan reksa dana saham ditargetkan lebih besar dari angka tersebut.
()