PNS & SKPD Surabaya wajib pakai produk UMKM
A
A
A
Sindonews.com - Guna membantu pemasaran produk asli Kota Pahlawan, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mewajibkan semua PNS maupun Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) memakai produk buatan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) lokal.
"Para PNS bisa memakai sepatu atau batik buatan UMKM. Kalau di tiap dinas bisa memakai hiasan atau pernik-pernik buatan para pengrajin juga dari Surabaya,” ujar Risma ketika ditemui di sela-sela penganugerahan karya cipta adinugraha pelaku UMKM binaan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Surabaya di Gramedia Expo, Selasa (25/5/2012).
Mantan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan itu melanjutkan, banyak SKPD yang ada di berbagai kawasan di Surabaya. Bahkan, sekolahan di Surabaya ada hampir 6.000. Kalau tiap sekolah memakai produk UMKM seperti keset saja, maka sudah bisa membantu UMKM berkembang. “Beberapa hari yang lalu sudah ada keset yang kami berikan ke sekolah. Produk keset itu asli buatan para pengrajin yang terdiri dari warga Surabaya,” jelasnya.
Bahkan, kata Risma, di ruang kerjanya saat ini juga didominasi barang-barang buatan dari UMKM. Souvenir untuk tamu yang datang ke Balai Kota juga diambilkan dari produk UMKM. “Makanya tak ada masalah kalau PNS pakai sepatu buatan UMKM. Toh kualitasnya juga sama dan mampu bersaing. Ajudan saya saja juga pakai sepatu produk UMKM,” tegasnya.
Wali Kota perempuan pertama di Surabaya itu juga menjelaskan, pelaku UMKM saat ini harus merebut potensi pangsa pasar di Surabaya. Risma berharap warga Surabaya bisa menjadi tuan rumah di kotanya sendiri. “Di Surabaya saat ini ada 3,7 juta warga dan itu potensi yang bisa kita rebut. Kalau kita tidak bisa ambil kesempatan, potensi itu diambil orang lain,” jelasnya.
Menurutnya saat ini yang terpenting bagi pelaku UMKM adalah semangat. Apalagi, selama ini ada banyak tamu berdatangan ke Surabaya. Risma menyebut, selama 2012 ini, kapal pesiar akan datang ke Surabaya empat kali dengan penumpang lebih dari 300 orang. UMKM di Surabaya diberi kesempatan untuk mengenalkan produk mereka kepada tiap tamu yang datang itu.
“Saya juga kadang mengajak UMKM ke luar negeri untuk mengenalkan produknya. Di sana mereka bisa bertemu dengan pembeli langsung,” tegasnya.
Sementara itu, Plt Kepala Disperdagin Kota Surabaya Eko Agus Supriyadi mengapresiasi UKM di Surabaya yang jumlahnya terus bertambah. Banyaknya UMKM membuat peluang kerja di Surabaya semakin tinggi. “Jadi yang penting penataan usaha dan manajemen sehingga ke depan UMKM bisa lebih baik lagi,” katanya. (ank)
"Para PNS bisa memakai sepatu atau batik buatan UMKM. Kalau di tiap dinas bisa memakai hiasan atau pernik-pernik buatan para pengrajin juga dari Surabaya,” ujar Risma ketika ditemui di sela-sela penganugerahan karya cipta adinugraha pelaku UMKM binaan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Surabaya di Gramedia Expo, Selasa (25/5/2012).
Mantan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan itu melanjutkan, banyak SKPD yang ada di berbagai kawasan di Surabaya. Bahkan, sekolahan di Surabaya ada hampir 6.000. Kalau tiap sekolah memakai produk UMKM seperti keset saja, maka sudah bisa membantu UMKM berkembang. “Beberapa hari yang lalu sudah ada keset yang kami berikan ke sekolah. Produk keset itu asli buatan para pengrajin yang terdiri dari warga Surabaya,” jelasnya.
Bahkan, kata Risma, di ruang kerjanya saat ini juga didominasi barang-barang buatan dari UMKM. Souvenir untuk tamu yang datang ke Balai Kota juga diambilkan dari produk UMKM. “Makanya tak ada masalah kalau PNS pakai sepatu buatan UMKM. Toh kualitasnya juga sama dan mampu bersaing. Ajudan saya saja juga pakai sepatu produk UMKM,” tegasnya.
Wali Kota perempuan pertama di Surabaya itu juga menjelaskan, pelaku UMKM saat ini harus merebut potensi pangsa pasar di Surabaya. Risma berharap warga Surabaya bisa menjadi tuan rumah di kotanya sendiri. “Di Surabaya saat ini ada 3,7 juta warga dan itu potensi yang bisa kita rebut. Kalau kita tidak bisa ambil kesempatan, potensi itu diambil orang lain,” jelasnya.
Menurutnya saat ini yang terpenting bagi pelaku UMKM adalah semangat. Apalagi, selama ini ada banyak tamu berdatangan ke Surabaya. Risma menyebut, selama 2012 ini, kapal pesiar akan datang ke Surabaya empat kali dengan penumpang lebih dari 300 orang. UMKM di Surabaya diberi kesempatan untuk mengenalkan produk mereka kepada tiap tamu yang datang itu.
“Saya juga kadang mengajak UMKM ke luar negeri untuk mengenalkan produknya. Di sana mereka bisa bertemu dengan pembeli langsung,” tegasnya.
Sementara itu, Plt Kepala Disperdagin Kota Surabaya Eko Agus Supriyadi mengapresiasi UKM di Surabaya yang jumlahnya terus bertambah. Banyaknya UMKM membuat peluang kerja di Surabaya semakin tinggi. “Jadi yang penting penataan usaha dan manajemen sehingga ke depan UMKM bisa lebih baik lagi,” katanya. (ank)
()