Gara-gara lumpur Lapindo, ekonomi Jatim tersendat
A
A
A
Sindonews.com - Gejolak yang terjadi di kawasan Lumpur Lapindo membuat perekonomian Jawa Timur tersendat. Bahkan, aksi blokir jalan yang dilakukan para korban Lumpur Lapindo itu, juga menghambat pertumbuhan ekonomi di daerah Kabupaten/Kota Malang dan sekitarnya.
Ketua DPRD Jawa Timur Imam Sunardhi menilai, meski sudah enam tahun semburan lumpur lapindo ini namun sejumlah persoalan juga tak kunjung selesei. "Polemik Lumpur Lapindo pastilah menghambat pertumbuhan ekonomi di daerah Kabupaten/Kota Malang dan sekitarnya. Hal itu juga menghambat pertumbuhan ekonomi propinsi Jawa Timur," kata Politisi dari Partai Demokrat Jawa Timur, Rabu (23/5/2012).
Ia menjelaskan, pada tahun 2011 pertumbuhan ekonomi Jawa Timur mencapai 7,2 persen dan Tahun ini diperkirakan mencapai 7,5 persen. "Kalau lumpur lapindo tidak ada masalah seperti tahun-tahun kemarin, saya kira bisa mencapai delapan persen," jelasnya.
Masalah itu adalah aksi blokir jalan yang sering dilakukan oleh para korban lumpur Lapindo untuk menuntut ganti rugi. Bahkan, adanya jalan arteri porong yang baru saja diresmikan itu juga tidak berdampak yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
Ia meminta kepada pemerintah pusat dan swasta segera menyelesaikan persoalan di lumpur lapindo itu. Bagaimapuan juga, awal dari semburan lumpur itu adalah karena kecelakaan. Ia juga menilai, sifatnya normal jika ada warga yang demo lumpur itu terdapat kepentingan pragmatis.
"Sangat Normal jika ada sikap pragmatis dan dimanfaatkan sebagai ajang bisnis. Dan saya kira aparat sudah tahu mana yang murni dan tidak. Tapi pada dasarnya mereka dirugikan akibat semburan lumpur lapindo itu," tukasnya.
Ketua DPRD Jawa Timur Imam Sunardhi menilai, meski sudah enam tahun semburan lumpur lapindo ini namun sejumlah persoalan juga tak kunjung selesei. "Polemik Lumpur Lapindo pastilah menghambat pertumbuhan ekonomi di daerah Kabupaten/Kota Malang dan sekitarnya. Hal itu juga menghambat pertumbuhan ekonomi propinsi Jawa Timur," kata Politisi dari Partai Demokrat Jawa Timur, Rabu (23/5/2012).
Ia menjelaskan, pada tahun 2011 pertumbuhan ekonomi Jawa Timur mencapai 7,2 persen dan Tahun ini diperkirakan mencapai 7,5 persen. "Kalau lumpur lapindo tidak ada masalah seperti tahun-tahun kemarin, saya kira bisa mencapai delapan persen," jelasnya.
Masalah itu adalah aksi blokir jalan yang sering dilakukan oleh para korban lumpur Lapindo untuk menuntut ganti rugi. Bahkan, adanya jalan arteri porong yang baru saja diresmikan itu juga tidak berdampak yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
Ia meminta kepada pemerintah pusat dan swasta segera menyelesaikan persoalan di lumpur lapindo itu. Bagaimapuan juga, awal dari semburan lumpur itu adalah karena kecelakaan. Ia juga menilai, sifatnya normal jika ada warga yang demo lumpur itu terdapat kepentingan pragmatis.
"Sangat Normal jika ada sikap pragmatis dan dimanfaatkan sebagai ajang bisnis. Dan saya kira aparat sudah tahu mana yang murni dan tidak. Tapi pada dasarnya mereka dirugikan akibat semburan lumpur lapindo itu," tukasnya.
()