Aset bank konvensional Sulsel capai Rp67,57 T

Jum'at, 25 Mei 2012 - 11:12 WIB
Aset bank konvensional...
Aset bank konvensional Sulsel capai Rp67,57 T
A A A
Sindonews.com - Perbankan di Sulawesi Selatan (Sulsel) triwulan I tahun ini tumbuh positif. Ini menjadi indikator kian sehatnya perekonomian di daerah ini. Sebab dengan demikian, makin banyak uang yang beredar di masyarakat. Bank Indonesia mencatat terjadi pertumbuhan di seluruh perbankan di Sulsel.

“Aset bank umum atau konvensional tumbuh 26,33 persen, bank syariah tumbuh 69,29 persen dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) 42,98 persen dari tahun sebelumnya atau year on year (YoY),” ujar Peneliti Madya Senior Bank Indonesia (BI) Regional Sulawesi Ambon dan Papua Gusti Rizal Eka di Makassar, kemarin.

Berdasarkan data BI, bank umum di Sulsel mencatat aset Rp67,57 triliun,naik dari bulan yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp53,50 triliun. Sementara aset bank syariah tercatat Rp3,38 triliun dari Rp1,99 triliun. Sedangkan BPR membukukan aset Rp703,9 miliar dari sebelumnya Rp492,3 miliar di triwulan yang sama tahun lalu. Perbankan syariah mencatatkan pertumbuhan aset paling tinggi.

Walau masih saja jauh tertinggal dengan pembukuan total aset oleh bank konvensional. Sementara BPR terus menggeliat dengan pertumbuhan signifikan. “Di triwulan kedua tahun ini, pertumbuhan akan lebih tinggi lagi,” ujar Gusti.

Chief Executive Officer Bank Negara Indonesia (BNI) Region Makassar Shadiq Akasya menilai pertumbuhan positif tersebut tidak lepas dari makin tingginya kesadaran masyarakat menggunakan jasa perbankan untuk menabung dan mencari modal untuk pengembangan usahanya.

Sementara itu Ketua Asosiasi Perbankan Syariah Indonesia (Asbisindo) Sulsel Nurcholis menilai masih tertinggalnya bank syariah dari bank konvensional karena masyarakat masih banyak yang belum akrab dengan bank syariah. “Tetapi pencapaian ini, sudah jauh lebih baik. Kami harap ke depan bisa lebih baik lagi,” ujarnya.

Dengan tumbuhnya aset oleh perbankan, diiringi pula dengan pertumbuhan total dana pihak ketiga (DPK) dan kredit yang disalurkan. Khusus untuk bank konvensional, total DPK yang dihimpun di triwulan pertama tahun ini Rp46,09 triliun dengan kredit yang tersalurkan Rp58,75 triliun.

Sementara bank syariah menorehkan DPK Rp1,58 triliun, mengalami pertumbuhan 26,15 persen dari tahun sebelumnya dengan total kredit atau pembiayaan Rp3,27 triliun.Sedangkan BPR kreditnya tumbuh 45,57 persen menjadi Rp602 miliar dari sebelumnya Rp413 miliar di triwulan sama tahun lalu.

Walau pertumbuhan kredit oleh perbankan di Sulsel memperlihatkan pertumbuhan yang positif, tetap saja terdapat masalah. Khusus untuk bank umum tercatat non performing loan (NPL) mencapai 2,82 persen. Walau masih cukup rendah dari tahun sebelumnya 3,25 persen, namun posisi tersebut menjadi perhatian serius.

Sementara untuk bank syariah dan BPR, kredit bermasalahnya masih lebih rendah dari bank umum. Non Performing Financing (NPF) bank syariah hanya 1,53 persen turun drastis dari tahun sebelumnya 2,50 persen. Sedangkan BPR mencatat kredit bermasalah 2,34 persen, sedikit lebih rendah dari sebelumnya 2,68 persen. (ank)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4676 seconds (0.1#10.140)