Penyaluran kredit perbankan Solo naik 21,02%
A
A
A
Sindonews.com - Bank Indonesia (BI) mendata sektor perbankan di Surakarta telah menyalurkan kredit sampai April sebanyak Rp31,56 triliun atau mengalami kenaikan sebesar 21,02 persen.
Pimpinan BI cabang Surakarta Doni P Joewono mengatakan jumlah kredit perbankan tersebut sebesar 38,64 persen atau sekira Rp12,19 triliun. Dari jumlah ini, sebanyak 377.498 debitur merupakan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
"Outstanding kredit usaha rakyat (KUR) pada April kemarin mencapai Rp889,83 miliar atau tumbuh 73,48 persen (yoy) yang diberikan bagi 92.537 debitur," ungkap Doni dalam siaran persnya, Jumat (25/5/2012).
Doni melanjutkan, delapan bank telah ikut menyalurkan KUR seperti BNI Syariah, BNI, BTN, Bank Bukopin, Bank Mandiri, Bank Syariah Mandiri, Bank Jateng dan BRI.
"Di sektor KUR juga sebagian disalurkan pada perdagangan besar dan eceran kecil. Total yang disalurkan sebesar Rp8,45 triliun," lanjutnya.
Bahkan, untuk sektor real estate dan persewaan juga bisa ikut merasakan kucuran bantuan perbankan sebesar Rp7,49 triliun untuk real estate dan Rp1,09 triliun untuk persewaan.
"Kredit rumah tangga dan berbagai kepemilikan yang tercakup dalam kredit sektor penerima kredit bukan lapangan usaha juga memiliki porsi besar, mencapai Rp9,4 triliun," pungkasnya. (ank)
Pimpinan BI cabang Surakarta Doni P Joewono mengatakan jumlah kredit perbankan tersebut sebesar 38,64 persen atau sekira Rp12,19 triliun. Dari jumlah ini, sebanyak 377.498 debitur merupakan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
"Outstanding kredit usaha rakyat (KUR) pada April kemarin mencapai Rp889,83 miliar atau tumbuh 73,48 persen (yoy) yang diberikan bagi 92.537 debitur," ungkap Doni dalam siaran persnya, Jumat (25/5/2012).
Doni melanjutkan, delapan bank telah ikut menyalurkan KUR seperti BNI Syariah, BNI, BTN, Bank Bukopin, Bank Mandiri, Bank Syariah Mandiri, Bank Jateng dan BRI.
"Di sektor KUR juga sebagian disalurkan pada perdagangan besar dan eceran kecil. Total yang disalurkan sebesar Rp8,45 triliun," lanjutnya.
Bahkan, untuk sektor real estate dan persewaan juga bisa ikut merasakan kucuran bantuan perbankan sebesar Rp7,49 triliun untuk real estate dan Rp1,09 triliun untuk persewaan.
"Kredit rumah tangga dan berbagai kepemilikan yang tercakup dalam kredit sektor penerima kredit bukan lapangan usaha juga memiliki porsi besar, mencapai Rp9,4 triliun," pungkasnya. (ank)
()