Aset perbankan syariah Solo tumbuh 31,74%
A
A
A
Sindonews.com - Bank Indonesia (BI) Solo mengungkapkan aset perbankan syariah di Karesidenan Surakarta pada April 2012 mencapai Rp2,63 triliun. Pencapaian tersebut tumbuh sebesar 31,74 persen (year or year/yoy).
"Perkembangan tersebut mencakup Bank Umum Syariah, Unit Usaha Syariah dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah," jelas Kepala Kantor Perwakilan BI Solo Doni P Joewono, di Kantor Perwakilan BI Solo, Jawa Tengah, Jumat (25/5/2012).
Dalam hal penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), menurut Doni, perbankan syariah di Solo mencapai Rp1,89 triliun atau tumbuh 50,75 persen (yoy). "Outstanding pembiayaan perbankan syariah pada April 2012 sebesar Rp2,17 triliun atau tumbuh 28,04 persen (yoy)," ungkapnya.
Lebih lanjut, Kepala Kantor Perwakilan BI Solo mengatakan bahwa fungsi intermediasi perbankan syariah di Solo berjalan baik. Hal itu tercermin dari indikator Financing to Deposit Ratio (FDR) pada April 2012 sebesar 114,79 persen. Sementara kualitas pembiayaan tetap terjaga, yang tercermin dari rasio Nonperforming Financing (NPF) Gross sebesar 2,94 persen.
"Pertumbuhan perbankan syariah di Karesidenan Surakarta masih memiliki peluang untuk tumbuh lebih pesat. Mengingat total aset perbankan syariah bila dibandingkan dengan bank konvensional baru sebesar 6,61 persen," ungkapnya. (ank)
"Perkembangan tersebut mencakup Bank Umum Syariah, Unit Usaha Syariah dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah," jelas Kepala Kantor Perwakilan BI Solo Doni P Joewono, di Kantor Perwakilan BI Solo, Jawa Tengah, Jumat (25/5/2012).
Dalam hal penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), menurut Doni, perbankan syariah di Solo mencapai Rp1,89 triliun atau tumbuh 50,75 persen (yoy). "Outstanding pembiayaan perbankan syariah pada April 2012 sebesar Rp2,17 triliun atau tumbuh 28,04 persen (yoy)," ungkapnya.
Lebih lanjut, Kepala Kantor Perwakilan BI Solo mengatakan bahwa fungsi intermediasi perbankan syariah di Solo berjalan baik. Hal itu tercermin dari indikator Financing to Deposit Ratio (FDR) pada April 2012 sebesar 114,79 persen. Sementara kualitas pembiayaan tetap terjaga, yang tercermin dari rasio Nonperforming Financing (NPF) Gross sebesar 2,94 persen.
"Pertumbuhan perbankan syariah di Karesidenan Surakarta masih memiliki peluang untuk tumbuh lebih pesat. Mengingat total aset perbankan syariah bila dibandingkan dengan bank konvensional baru sebesar 6,61 persen," ungkapnya. (ank)
()