Harga daging sapi di Garut naik Rp5.000/kg
A
A
A
Sindonews.com - Harga daging sapi di Garut mulai merangkak naik. Kini, harga daging sapi mencapai Rp70 ribu per kg dari sebelumnya yang hanya Rp65 ribu. Seorang pedagang daging sapi di Pasar Mandalagiri, Kecamatan Garut Kota, Ny Lenti mengaku kenaikan harga ini sudah terjadi sejak dua pekan terakhir.
Menurutnya, kenaikan harga sudah terjadi di pemasok sapi timbang hidup. “Di bandar, harga sapi per ekor mengalami kenaikan. Ini yang memengaruhi kenaikan harga dagingnya,” katanya, Jumat (25/5/2012).
Ia menduga, kenaikan harga sapi timbang hidup disebabkan oleh kurangnya pasokan sapi potong dari Jawa Tengah. Menurunnya pasokan, disebabkan karena peternak mulai mempersiapkan sapi potong untuk kebutuhan bulan suci Ramadan.
Hal senada juga dikatakan pedagang lainnya, Enjang, (45) yang menyebutkan, kenaikan harga daging sapi di sejumlah pasar tradisional berada di kisaran Rp5-7 ribu per kg. Diakui Enjang, harga daging sapi memang tidak pernah mengalami penurunan sejak Ramadan tahun 2011 lalu.
“Harga Rp70 ribu per kg itu harga terakhir di Ramadan 2011 lalu. Harganya tidak pernah turun lagi. Malah sekarang kembali naik. Biar begitu, kami tidak cemas karena para pembeli selalu saja berdatangan,” ujarnya.
Sekretaris Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) Jawa Barat, Robi Agustiar, membenarkan adanya kenaikan harga daging sapi ini. Menurutnya, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan harga daging sapi di sejumlah daerah melambung.
“Pasokan daging sebenarnya masih normal. Hanya memang, pada beberapa waktu ini permintaan meningkat tajam. Otomatis harganya melambung. Lagipula, kemungkinan di akhir Juni dan Juli nanti, stok daging sapi akan bertambah banyak lagi karena para peternak pasti melepas sapi-sapinya untuk dipotong. Harganya pun pada bulan-bulan menjelang hari raya itu dinilai lebih bagus,” jelasnya. (ank)
Menurutnya, kenaikan harga sudah terjadi di pemasok sapi timbang hidup. “Di bandar, harga sapi per ekor mengalami kenaikan. Ini yang memengaruhi kenaikan harga dagingnya,” katanya, Jumat (25/5/2012).
Ia menduga, kenaikan harga sapi timbang hidup disebabkan oleh kurangnya pasokan sapi potong dari Jawa Tengah. Menurunnya pasokan, disebabkan karena peternak mulai mempersiapkan sapi potong untuk kebutuhan bulan suci Ramadan.
Hal senada juga dikatakan pedagang lainnya, Enjang, (45) yang menyebutkan, kenaikan harga daging sapi di sejumlah pasar tradisional berada di kisaran Rp5-7 ribu per kg. Diakui Enjang, harga daging sapi memang tidak pernah mengalami penurunan sejak Ramadan tahun 2011 lalu.
“Harga Rp70 ribu per kg itu harga terakhir di Ramadan 2011 lalu. Harganya tidak pernah turun lagi. Malah sekarang kembali naik. Biar begitu, kami tidak cemas karena para pembeli selalu saja berdatangan,” ujarnya.
Sekretaris Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) Jawa Barat, Robi Agustiar, membenarkan adanya kenaikan harga daging sapi ini. Menurutnya, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan harga daging sapi di sejumlah daerah melambung.
“Pasokan daging sebenarnya masih normal. Hanya memang, pada beberapa waktu ini permintaan meningkat tajam. Otomatis harganya melambung. Lagipula, kemungkinan di akhir Juni dan Juli nanti, stok daging sapi akan bertambah banyak lagi karena para peternak pasti melepas sapi-sapinya untuk dipotong. Harganya pun pada bulan-bulan menjelang hari raya itu dinilai lebih bagus,” jelasnya. (ank)
()