Penyaluran KUR di Sulsel tumbuh 52%

Senin, 28 Mei 2012 - 09:37 WIB
Penyaluran KUR di Sulsel...
Penyaluran KUR di Sulsel tumbuh 52%
A A A


Sindonews.com - Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) oleh bank konvensional di Sulsel mengalami pertumbuhan cukup signifikan. Di triwulan pertama tahun ini, tercatat tumbuh 52% jika dibandingkan triwulan yang sama tahun lalu.

“Outstanding KUR di triwulan pertama tahun ini mencapai Rp1,83 triliun, atau naik 52% dari 2011 di triwulan yang sama karena hanya Rp1,2 triliun,” ujar Peneliti Madya Senior Bank Indonesia (BI) Regional Sulawesi, Ambon, dan Papua Gusti Rizal Eka.

Dengan outstanding Rp1,83 triliun, bisa dipastikan pertumbuhan ekonomi di Sulsel akan kembali berada di atas target yang telah ditentukan pemerintah.

Di mana tahun lalu perekonomian Sulsel mencatat pertumbuhan 8% dan diharapkan tahun ini bisa naik lagi. Selain mengalami pertumbuhan hingga 52%, KUR yang disiapkan pemerintah juga mengalami peningkatan. Di mana tahun lalu, khusus perbankan konvensional yang diberi mandat menyalurkan KUR hanya Rp2,25 triliun, kini menjadi Rp4 triliun atau naik hingga 77%.

“Penyaluran KUR di Sulsel masih menjadi keempat terbesar di Indonesia. Diharapkan tiap tahunnya mengalami pertumbuhan signifikan,” katanya.

Sementara itu, pada Maret 2012 pangsa kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Sulsel terhadap total kredit hanya 30,66%. Kondisi ini relatif lebih kecil dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya 32,18%. Penyalurannya pun didominasi kredit di bawah Rp50 juta.

Walau mengalami penurunan kredit UMKM, perbankan berhasil menciptakan banyak pengusaha baru dengan menyalurkan kredit modal kerja. Di mana kredit tersebut mendominasi penggunaan kredit UMKM dengan pangsa 74%, yang berarti bertambahnya sumber perekonomian.

Sementara itu, soal penyaluran kredit UMKM sebagian besar masih disalurkan ke sektor perdagangan, hotel dan restoran, yaitu sebesar 52%.

Pengamat ekonomi Sulsel Hamid Paddu menilai, kondisi tersebut relatif baik.Walau dia berharap ke depan, akan lebih banyak lagi penyaluran kredit ke industri kreatif.

“Di Sulsel ini masih banyak pengusaha yang bergelut di industri kreatif yang kurang mendapat dukungan dana.Hal ini bisa dilihat dengan banyaknya produk industri kreatif dari luar Sulsel yang laris di pasaran. Padahal di Sulsel juga banyak, tetapi kurang diperhitungkan,” kata Hamid Paddu. (bro)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0498 seconds (0.1#10.140)