Rumput laut RI kuasai 50% produksi dunia

Senin, 28 Mei 2012 - 17:04 WIB
Rumput laut RI kuasai...
Rumput laut RI kuasai 50% produksi dunia
A A A
Sindonews.com - Rumput laut menjadi salah satu komoditi yang disinyalir mampu berperan dalam pergerakan ekonomi nasional. Pasalnya, rumput laut kini menjadi salah satu primadona yang diperhitungkan dalam penciptaan lapangan kerja khususnya di bidang Kelautan dan Perikanan.

“Saat ini untuk rumput laut jenis euchema cotonil saja telah membuat Indonesia menjadi produsen utama dengan menguasai 50 persen produksi rumput laut di dunia. Tentunya itu semua karena kerja keras yang nyata dari para pelaku rumput laut nasional,” ujar Ketua Asosiasi Rumput Laut Indonesia (ARLI) Safari Azis dalam keterangan tertulisnya yang diterima Sindonews, Senin (28/5/2012).

Safari pun mengungkapkan bahwa pihaknya mengharapkan pemerintah dan pelaku usaha memiliki arah yang tepat demi perkembangan rumput laut nasional.

“Kita akan mendukung pemerintah dalam mengimplementasian road map yang sedang disusun bersama itu dengan melakukan perluasan organisasinya hingga ke kabupaten/kota, terutama daerah penghasil rumput laut agar menjadi komoditas unggulannya,” tuturnya.

Selain pengembangan organisasi ke tingkat daerah, ARLI juga akan berperan aktif memberikan masukan kepada lima kementerian dan satu badan yang telah menandatangani MoU dengan komitmen mengembangkan rumput laut di Indonesia untuk mewujudkan paradigma nilai tambah melalui industrialisasi.

Safari mengaku, hingga kini pihaknya masih harus banyak berbenah dengan pemerintah dalam menciptakan fondasi yang kuat untuk menuju industrialisasi yang menjadi capaian utama bersama antara para pelaku usaha dan pemerintah.

“Perlu berbenah ini karena masih banyak yang harus dibenahi mulai dari peran ekonomi rumput laut, terkait budi dayanya, perizinan, jalur distribusi, perdagangan luar negeri hingga perbaikan kualitas lingkungan perairannya,” ungkap Safari.

Safari juga mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya tengah melakukan upaya penyelesaian terkait adanya kesulitan dalam pengurusan prosedur ekspor di Kementerian Kelautan dan Perikanan yang berwenang mengeluarkan CoLO (certificate of Legal of Origin). Selain itu, pihaknya juga mengaku untuk mendukung industrialisasi rumput laut diperlukan konsolidasi yang kuat diantara para pelaku usaha.

“Konsolidasi ini penting untuk menyatukan visi ke depan menuju industrialisasi. Oleh karenanya, ini harus menjadi perhatian seluruh pelaku usaha rumput laut dari hulu sampai hilir,” kata Safari.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9102 seconds (0.1#10.140)