Pemerintah serius satukan zona waktu
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah serius membahas rencana penyeragaman zona waktu di seluruh wilayah Tanah Air dan berharap segera merealisasikannya.
Menko Perekonomian Hatta Rajasa menegaskan, dengan penyeragaman zona waktu,maka perekonomian Indonesia akan lebih meningkat dibandingkan selama ini.Dia mengatakan, penyatuan zona waktu lebih memudahkan komunikasi terkait kegiatan ekonomi. “Bayangkan kalau kita akan berkomunikasi dengan saudara kita di Indonesia Timur.
Selama ini kanhanya praktis lima jam,mereka sudah bekerja pukul 08.00 kita baru pukul 06.00, sehingga ketika kita mulai bekerja mereka telah habis jam kerjanya,” ujar Hatta di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta ,kemarin.
Hatta mengatakan, dengan penyatuan zona waktu akan lebih banyak manfaat positifnya daripada sisi negatifnya terutama untuk peningkatan nilai transaksi ekonomi di dalam negeri. “Semua harus dipahami, kita sedang menyosialisasikan, penting untuk membahas itu. Kita lihat tampaknya banyak dukungan soal penyatuan zona waktu ini,” tandasnya.
Pemerintah sebelumnya telah membahas secara detail tentang penyatuan zona waktu menjadi GMT+8 atau menjadi Waktu Indonesia Tengah (WITA). Dengan demikian, maka waktu di Indonesia akan sama seperti di Singapura dan Beijing.
Hatta menjelaskan,Indonesia harus sama dengan negara-negara ASEAN lain yang memiliki zona waktu yang sama. Dia menjelaskan, saat negara ASEAN lain sudah bekerja, Indonesia belum melakukan aktivitas. “Selain itu, hal-hal yang berkaitan dengan lalu lintas, penerapan energi, semua lebih efektif dan kita akan menerapkan itu semua,” ujar mantan Menteri Perhubungan ini.
Ketua Divisi Hubungan Masyarakat Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI) Edib Muslim sebelumnya mengatakan bahwa penerapan satu zona waktu Indonesia harus dilakukan sesegera mungkin. KP3EI mengusulkan, penyatuan zona waktu dilakukan pada 28 Oktober karena bertepatan hari minggu sehingga dinilai paling cocok untuk menerapkan kebijakan tersebut.
“Saat itu kegiatan tidak terlalu banyak karena hari libur, dan kegiatan internasional juga libur,”kata Edib di Jakarta, belum lama ini. Selain itu, tanggal 28 Oktober juga merupakan hari bersejarah karena bertepatan dengan peringatan Sumpah Pemuda. Hatta Rajasa mengungkapkan, keputusan mengenai kepastian pelaksanaan zona waktu secara serentak akan dibahas lebih konkret dalam sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden.
Dalam rapat yang dipimpin langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan dihadiri oleh seluruh jajaran menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, akan diambil keputusan mengenai penyeragaman zona waktu. (bro)
()