SMGR target pendapatan naik 13%
A
A
A
Sindonews.com - PT Semen Gresik Tbk (SMGR) memperkirakan pendapatan tumbuh sekitar 13–14 persen atau Rp18,42- 18,58 triliun hingga akhir tahun ini.
Tahun lalu perseroan berhasil mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar Rp16,3 triliun ataunaiksekitar13% dibanding 2010 senilai Rp14,34 triliun. Direktur Keuangan SMGR Ahyanizzaman mengatakan, molornya penyelesaian pabrik semen di Tonasa, Sulawesi, menjadi kuartal IV tahun ini menyebabkan target volume produksi semen sedikit menurun.
Dengan terkendalanya penyelesaian pabrik berkapasitas 3 juta ton tersebut, pendapatan hingga akhir tahun ini diperkirakan hanya tumbuh sekitar 13–14% dibanding tahun lalu.
”Kalau pabrik beroperasi secara penuh, maka target produksi 25 juta ton. Namun, karena terkendala, kemungkinan produksi hingga akhir tahun sekitar 24 juta ton,” kata dia di Jakarta kemarin.
Dia menjelaskan, pengoperasian pabrik tersebut baru bisa memberi kontribusi maksimal pada tahun depan. Pasalnya, pada tahun pertama pengoperasian pabrik tersebut, kapasitas produksinya baru sekitar 70–80% dari kapasitas pabrik atau sekitar 2,1-2,4 juta ton.
”Kalau dibanding pertumbuhan semen nasional sebesar 16-17%, kita tertinggal karena ada keterbatasan produksi,” paparnya.
Sekretaris Perusahaan Semen Gresik Agung Wiharto mengungkapkan, penyebab keterlambatan penyelesaian proyek itu, karena mobilisasi tenaga kerja pelaksana proyek secara kuantitas tidak mampu memenuhi kebutuhan, terjadinya keterlambatan pengiriman (forwarding) local fabrication dan faktor cuaca yang ekstrem.
Menurut dia, curah hujan yang tinggi menyebabkan tertundanya penyelesaian dalam tahap civildan mechanical erection. Kendati demikian, lanjut Agung, keterlambatan penyelesaian pabrik di Sulawesi tidak memengaruhi kelayakan ekonomi proyek. Sementara, proyek pabrik semen baru di Jawa dengan kapasitas yang sama akan rampung sesuai rencana pada tahun ini.
Nilai investasi pembangunan dua pabrik di Jawa dan Sulawesi mencapai USD670 juta. Menurutnya, dengan selesainya dua pabrik tersebut, perseroan berencana membangun dua pabrik semen lagi, yakni SGG III di Sumatera dan SGG IV di Sumatera, dengan kapasitas masing-masing 3 juta ton per tahun.
Pembangunan dua pabrik tersebut untuk mempertahankan pangsa pasar dalam negeri, memaksimalkan keuntungan dalam kelompok perusahaan dan memenuhi pasokan semen area pemasaran wilayah Sumatera dan Jawa.
Adapun pendanaan untuk pembangunan dua pabrik tersebut, lanjut Agung, diperkirakan mencapai Rp6,96 triliun, dengan rincian pabrik SGG III di Sumatera senilai Rp3,24 triliun dan SGG IV di Jawa sekitar Rp3,71 triliun. ”Pendanaan pabrik sekitar 30% dari kas internal dan sisanya dari pinjaman,” ujarnya.
Pembangunan pabrik ini direncanakan dimulai awal tahundepan,dengantargetpembangunan selesai tiga tahun. Ahyanizzaman memperkirakan, pendapatan usaha hingga kuartal II tahun ini tumbuh sekitar 13–14% dari posisi akhir tahun lalu, menjadi Rp8,6-8,68 triliun.
Pendapatan perseroan pada semester I tahun lalu tercatat senilai Rp7,61 triliun. Kinerja perseroan pada kuartal I tahun ini berhasil membukukan laba bersih senilai Rp1,01 triliun dengan pendapatan sebesar Rp4,28 triliun atau naik 20,55% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Analis Samuel Sekuritas Adrianus Bias dalam risetnya menyebut, saham SMGR memiliki prospek yang menjanjikan. SMGR dipertahankan sebagai pilihan utama sektor semen mengingat potensi out perform jangka panjang di industri semen domestik, brand positioning yang kuat di pasar luar Jawa dan kinerja keuangan yang solid.
Menurut dia, SMGR dalam jangka panjang tidak akan lagi mengalami capacity constraint seiring tambahan kapasitas 5 juta ton dari dua pabrik barunya, sehingga akan menurunkan utilisasi pabriknya menjadi hanya 90% dan 95% pada 2012 dan 2013. (bro)
()