Pembiayaan leasing tumbuh 20%
A
A
A
Sindonews.com – Penyaluran kredit kendaraan bermotor roda empat PT Oto Multiartha pada kuartal I/2012 tumbuh sekitar 20 persen. Perusahaan leasing ini mencatat, transaksi kredit mobil baru mencapai Rp25 miliar per bulan.
Brand Manager Oto Multiartha Bandung Irvan Syafrudin mengatakan, selama kuartal I/2012, transaksi pembiayaan mobil baru di Bandung raya mencapai Rp25 miliar per bulan. Tumbuh sekitar 20 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. “Pertumbuhan pembiayaan mobil baru, tumbuh cukup pesat. Pertumbuhan ini terasa sejak awal 2012,” kata Irvan akhir pekan lalu.
Menurut dia, pertumbuhan pembiayaan mobil baru disebabkan akan diberlakukannya aturan Bank Indonesia (BI) yang membatasi biaya minimal uang muka (DP) kendaraan bermotor roda empat nonproduktif sebesar 30 persen.
Dia mengakui, aturan BI yang akan berlaku pada 15 Juni 2012,memicu konsumen mempercepat melakukan kredit mobil.Kondisi tersebut menyebabkan lonjakan pertumbuhan pembiayaan. Menurut Irvan, sebelum aturan BI berlaku, perseroannya bisa membiayai kredit mobil dengan DP di bawah 30 persen. Pertumbuhan sebesar 20 persen, lanjut dia,tidak didasarkan pada ajuan kredit. Namun, ajuan kredit yang mendapat persetujuan.
Manajemen Oto dalam satu bulan bisa menolak sekitar 20 ajuan kredit mobil baru. Artinya, apabila Oto tidak menolak ajuan kredit tersebut, pertumbuhan pembiayaan mobil akan jauh tinggi. Mobil dengan harga low-and jenis MPV paling tinggi dibanding ajuan kredit dari jenis mobil lainnya. “Sekitar 60 persen dari total kredit berasal dari mobil MPV, sedangkan sisanya dari jenis sedan pikap dan lainnya,” jelas dia.
Namun, Irvan memprediksi setelah diberlakukannya aturan BI pada pertengahan Juni nanti, pembiayaan kendaraan roda empat diprediksi turun. Dia memperkirakan konsumen akan beralih menggunakan mobil bekas. “Kami memperkirakan, pembiayaan mobil baru turun menjadi sekitar Rp20 miliar perbulan,”jelas dia.
Brand Manager Oto Multiartha Bandung Irvan Syafrudin mengatakan, selama kuartal I/2012, transaksi pembiayaan mobil baru di Bandung raya mencapai Rp25 miliar per bulan. Tumbuh sekitar 20 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. “Pertumbuhan pembiayaan mobil baru, tumbuh cukup pesat. Pertumbuhan ini terasa sejak awal 2012,” kata Irvan akhir pekan lalu.
Menurut dia, pertumbuhan pembiayaan mobil baru disebabkan akan diberlakukannya aturan Bank Indonesia (BI) yang membatasi biaya minimal uang muka (DP) kendaraan bermotor roda empat nonproduktif sebesar 30 persen.
Dia mengakui, aturan BI yang akan berlaku pada 15 Juni 2012,memicu konsumen mempercepat melakukan kredit mobil.Kondisi tersebut menyebabkan lonjakan pertumbuhan pembiayaan. Menurut Irvan, sebelum aturan BI berlaku, perseroannya bisa membiayai kredit mobil dengan DP di bawah 30 persen. Pertumbuhan sebesar 20 persen, lanjut dia,tidak didasarkan pada ajuan kredit. Namun, ajuan kredit yang mendapat persetujuan.
Manajemen Oto dalam satu bulan bisa menolak sekitar 20 ajuan kredit mobil baru. Artinya, apabila Oto tidak menolak ajuan kredit tersebut, pertumbuhan pembiayaan mobil akan jauh tinggi. Mobil dengan harga low-and jenis MPV paling tinggi dibanding ajuan kredit dari jenis mobil lainnya. “Sekitar 60 persen dari total kredit berasal dari mobil MPV, sedangkan sisanya dari jenis sedan pikap dan lainnya,” jelas dia.
Namun, Irvan memprediksi setelah diberlakukannya aturan BI pada pertengahan Juni nanti, pembiayaan kendaraan roda empat diprediksi turun. Dia memperkirakan konsumen akan beralih menggunakan mobil bekas. “Kami memperkirakan, pembiayaan mobil baru turun menjadi sekitar Rp20 miliar perbulan,”jelas dia.
()