JK: Penyatuan zona waktu salahi kodrat manusia

Selasa, 29 Mei 2012 - 15:17 WIB
JK: Penyatuan zona waktu...
JK: Penyatuan zona waktu salahi kodrat manusia
A A A
Sindonews.com - Rencana pemerintah untuk melakukan penyatuan zona waktu terus menuai pro-kontra. Salah satunya datang dari mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Menurutnya, penyatuan waktu ini hanyalah bentuk pemborosan energi dan tidak efisien. Bahkan, JK beranggapan bahwa penyatuan zona waktu ini menyalahi kodrat manusia.

"Yang seharusnya pukul 04.00 dinihari, lampu rumah masih gelap, dengan adanya perubahan zona waktu energi yang dipakai akan berlebih," ungkap mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, di Gedung PMI Pusat, Jakarta, Selasa (29/5/2012).

JK menyatakan bahwa pemborosan energi ini terjadi, karena orang-orang yang bekerja di kantor akan lebih awal pulang ke rumah, dan mulai beraktivitas di rumah dengan menyalakan lampu lebih awal misalnya. "Sore hari orang-orang akan tiba lebih awal sehingga lampu-lampu akan lebih awal dinyalakan," terang JK.

Menurut JK, rencana penyatuan zona waktu tidak mempunyai dasar baik. Justru perubahan itu akan dinilai akan menimbulkan kekacauan dalam kehidupan masyarakat. JK mengungkapkan, setiap perubahan yang mempengaruhi kehidupan masyarakat luas, harus terlebih dahulu di undang-undangkan.

Sementara itu, JK menuturkan jika alasan penyatuan zona waktu ini adalah demi alasan ekonomi seperti perdagangan di lantai bursa sebenarnya bukanlah sebuah masalah. Sebab, dengan menggunakan teknologi semua bisa teratasi. "Kita bisa berkomunikasi tidak hanya di kantor pada jam kerja, bisa lewat email ataupun SMS," ungkap JK.

JK mengatakan, waktu harus disesuaikan dengan gejala alam. Dia menegaskan, di negara manapun waktunya disesuaikan dengan gejala alam. "Contohnya di Eropa kalau summer waktu disesuaikan, beda dengan winter," terang JK.

JK melanjutkan, orang yang bekerja di Jakarta ketika tinggal di Bekasi atau Bogor akan datang ke kantor lebih pagi. "Orang yang tinggal di Bekasi atau Bogor, pasti berangkat pukul 05.00 Subuh. Kalau penyetaraan zona waktu diterapkan jam berapa mereka berangkat? Masa tidak makan, salat Subuh juga tidak, lalu bagaimana nasib anak sekolah?" terang JK.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9607 seconds (0.1#10.140)