Industri pulp butuh 1,5 juta hektare HTI
A
A
A
Sindonews.com - Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI) mengatakan industri pulp dan kertas memerlukan tambahan pembangunan Hutan Tanaman Industri (HTI) seluas 1,5 juta hektare dengan tingkat pertumbuhan 4–5 persen hingga 2014.
”Tambahan HTI ini akan menjamin tersedianya bahan baku kayu guna mewujudkan target produksi yang diinginkan Kementerian Kehutanan, yaitu 13,3 juta ton pulp dan 8,1 juta ton kertas pada 2014,” kata Ketua Umum APKI Misbahul Huda dalam Rapat Kerja Nasional APKI 2012 di Jakarta, kemarin.
Tetapi, lanjut Misbahul, pembangunan HTI pulp dan kertas masih berjalan lambat karena selama lima tahun terakhir, dari 10 juta ha lahan cadangan, hanya 3,7 juta ha HTI yang berhasil dibangun.
”Hingga 2011, produksi pulp nasional baru mencapai 6,9 juta ton per tahun dan produksi kertas sebesar 11,5 juta ton.Ini masih jauh tertinggal dari Brasil yang mampu menghasilkan 174 juta ton kertas di areal HTI seluas 63 juta ha,” katanya.
Menurut Misbahul, terbatasnya jumlah HTI membuat para pelaku industri mencari alternatif bahan baku dari kertas bekas yang diperoleh dengan mekanisme impor.
”Oleh karena itu, pemerintah harus bersedia menjamin tambahan HTI jika ingin industri ini menjadi tulang punggung devisa negara dari sektor kehutanan,” ujarnya.
Misbahul mengungkapkan, produksi pulp dan kertas Indonesia dapat mengungguli negara-negara penghasil hutan tanaman produktif, seperti China, Brasil dan Amerika Serikat (AS). ”Kami yakin target produksi industri pulp dapat mencapai 20,4 juta ton dan kertas sebesar 19,8 juta ton pada 2020 nanti,” tambahnya.
Dia mengatakan, selama 2011 konsumsi kertas dalam negeri mencapai 7,8 juta ton, sementara kebutuhan dunia saat ini sebesar 394 juta ton.
Direktur Jenderal Basis Industri dan Manufaktur Kementerian Perindustrian Panggah Susanto mengatakan pada 2011 nilai ekspor industri pulp mencapai 2,813 juta pulp atau senilai USD1,6 miliar, dan untuk kertas dapat menghasilkan sebanyak 4,49 juta ton kertas yang senilai USD3,39 miliar. ”Pasar potensial bagi kita adalah Asia dan Amerika Latin,” kata Panggah. (bro)
()