PT Pos bentuk 2 anak perusahaan
A
A
A
Sindonews. com - PT Pos Indonesia (Persero) berencana membentuk dua anak perusahaan baru pada bisnis properti dan logistik. Ekspansi bisnis dilakukan menghadapi Initial Public Offering (IPO).
Direktur Utama PT Pos Indonesia I Ketut Mardjana menjelaskan, BUMN-nya saat ini telah menunjuk Ernst & Young sebagai legal advisor, menghadapi rencana pengembangan bisnis 2012-2016. Proses pengembangan bisnis, saat ini masih terus dilakukan. Terutama menghadapi rencana IPO.
"Kami akan membentuk dua anak perusahaan baru yang begerak pada sektor properti dan logistik (Pos Mart)," kata I Ketut Mardjana di sela-sela diskusi IPO Pos Indonesia, di Jalan Banda, Kota Bandung, Kamis (31/5/2012). Dua anak usaha baru, diharapkan meningkatkan pendapatan atau revenue perusahaan.
Pos Indonesia tetap mempertahankan layanan mail and parcel. Sistem layanan tersebut akan dimodernisasi. Jasa lainnya yang akan dikembangkan yaitu jasa transaksi keuangan dan logistik menggandeng UPS (United Parcel Servicre). Layanan tersebut memungkinkan pengiriman barang lebih cepat dan tepat.
"Pengambangan bisnis diharapkan meningkatkan revenue kita Rp10-Rp11 triliun,” katanya. Tahun ini, pihaknya menargetkan perolehan pendapatan sebesar Rp3,4 triliun dengan laba bersih Rp182 miliar. Lebih besar dari pencapaian laba bersih di 2011 Rp 144,9 miliar.
Tahun ini, PT Pos Indonesia mencadangkan investasi sebesar Rp190 miliar untuk pengembangan infrastruktur bisnis, pembenahan teknologi informasi termasuk pembentukan anak perusahaan.
Atas rencana bisnis tersebut, PT Pos berharap mampu menginventalisir besaran saham saat IPO. “Saat ini kita masih inventalisir kebutuhan investasi untuk mendorong berapa revenue yang kita harapkan. Ini menentukan besaran saham yang akan kita lepas,” katanya.
I Ketut Marjana mengharapkan paling telat pertengah semester II 2013 PT Pos bisa melantai di BEJ. “Kalau marketnya mendukung dan Kementerian BUMN mengizinkan, kita go di 2013,” imbuh dia.
Perencanaan Strategis BUMN Kementerian BUMN Pandu Dajajanto mengatakan, kementerian BUMN tahun ini hanya memasukan privatisasi 35 persen saham PT Semen Baturaja. Sedangkan PT Pos akan diusulkan untuk privatisasi pada 2013.
"Tahun depan, PT Pos diusulkan privatisasi," kata dia. Upaya PT Pos untuk melantai, diakui dia adalah upaya tepat. Apalagi, banyak investor mengharapkan bisnis pada sektor tersebut.
Direktur Utama PT Pos Indonesia I Ketut Mardjana menjelaskan, BUMN-nya saat ini telah menunjuk Ernst & Young sebagai legal advisor, menghadapi rencana pengembangan bisnis 2012-2016. Proses pengembangan bisnis, saat ini masih terus dilakukan. Terutama menghadapi rencana IPO.
"Kami akan membentuk dua anak perusahaan baru yang begerak pada sektor properti dan logistik (Pos Mart)," kata I Ketut Mardjana di sela-sela diskusi IPO Pos Indonesia, di Jalan Banda, Kota Bandung, Kamis (31/5/2012). Dua anak usaha baru, diharapkan meningkatkan pendapatan atau revenue perusahaan.
Pos Indonesia tetap mempertahankan layanan mail and parcel. Sistem layanan tersebut akan dimodernisasi. Jasa lainnya yang akan dikembangkan yaitu jasa transaksi keuangan dan logistik menggandeng UPS (United Parcel Servicre). Layanan tersebut memungkinkan pengiriman barang lebih cepat dan tepat.
"Pengambangan bisnis diharapkan meningkatkan revenue kita Rp10-Rp11 triliun,” katanya. Tahun ini, pihaknya menargetkan perolehan pendapatan sebesar Rp3,4 triliun dengan laba bersih Rp182 miliar. Lebih besar dari pencapaian laba bersih di 2011 Rp 144,9 miliar.
Tahun ini, PT Pos Indonesia mencadangkan investasi sebesar Rp190 miliar untuk pengembangan infrastruktur bisnis, pembenahan teknologi informasi termasuk pembentukan anak perusahaan.
Atas rencana bisnis tersebut, PT Pos berharap mampu menginventalisir besaran saham saat IPO. “Saat ini kita masih inventalisir kebutuhan investasi untuk mendorong berapa revenue yang kita harapkan. Ini menentukan besaran saham yang akan kita lepas,” katanya.
I Ketut Marjana mengharapkan paling telat pertengah semester II 2013 PT Pos bisa melantai di BEJ. “Kalau marketnya mendukung dan Kementerian BUMN mengizinkan, kita go di 2013,” imbuh dia.
Perencanaan Strategis BUMN Kementerian BUMN Pandu Dajajanto mengatakan, kementerian BUMN tahun ini hanya memasukan privatisasi 35 persen saham PT Semen Baturaja. Sedangkan PT Pos akan diusulkan untuk privatisasi pada 2013.
"Tahun depan, PT Pos diusulkan privatisasi," kata dia. Upaya PT Pos untuk melantai, diakui dia adalah upaya tepat. Apalagi, banyak investor mengharapkan bisnis pada sektor tersebut.
()