Habibie: Pelemahan bursa tak cerminkan ekonomi nasional
A
A
A
Sindonews.com - Terpuruknya pasar modal Indonesia akibat dari pelemahan rupiah bukan berarti mencerminkan kondisi ekonomi Indonesia yang juga terpuruk.
Mantan Presiden RI BJ Habibie membantah jika pasar modal disebut mencerminkan kondisi ekonomi Indonesia, karena perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) didominasi oleh individu.
"Hal itu terjadi karena di bursa itu perusahaan-perusahaan yang ada didominasi kepemilikannya oleh keluarga-keluarga perorangan dan hanya sedikit yang milik masyarakat banyak," kata Habibie di Jakarta, Sabtu (2/6/2012).
Dia melanjutkan, usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) selama ini sudah terbukti menjadi penopang perekonomian nasional.
"Setiap masyarakat yang mempunyai usaha kecil, mikro dan menengah itu juga punya peran dalam perekonomian nasional. Tapi sebagian besar usaha mereka itu tidak tercermin di bursa," lanjut Habibie.
Oleh karena Habibie mengatakan, pemerintah harus berani memberi insentif bantuan kepada masyarakat kalangan menengah ke bawah maupun menengah keatas yang bisa meningkatkan karya bangsa dengan membuka usaha kecil, mikro dan menengah.
"Harus diperluas jaringan UKM itu, itu kan bisa membantu perekonomian nasional juga," terangnya.
Habibie mengatakan, UKM sangat mendorong pertumbuhan perekonomian terlebih ketika Indonesia tengah mengalami gejolak perekonomian imbas dari gejolak perekonomian global.
"UKM sampai saat ini adalah penyumbang pertumbuhan perekonomian nasional, maka harus diciptakan banyak lapangan kerja yang bergerak di bidang UKM," beber dia.
Mantan Presiden RI BJ Habibie membantah jika pasar modal disebut mencerminkan kondisi ekonomi Indonesia, karena perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) didominasi oleh individu.
"Hal itu terjadi karena di bursa itu perusahaan-perusahaan yang ada didominasi kepemilikannya oleh keluarga-keluarga perorangan dan hanya sedikit yang milik masyarakat banyak," kata Habibie di Jakarta, Sabtu (2/6/2012).
Dia melanjutkan, usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) selama ini sudah terbukti menjadi penopang perekonomian nasional.
"Setiap masyarakat yang mempunyai usaha kecil, mikro dan menengah itu juga punya peran dalam perekonomian nasional. Tapi sebagian besar usaha mereka itu tidak tercermin di bursa," lanjut Habibie.
Oleh karena Habibie mengatakan, pemerintah harus berani memberi insentif bantuan kepada masyarakat kalangan menengah ke bawah maupun menengah keatas yang bisa meningkatkan karya bangsa dengan membuka usaha kecil, mikro dan menengah.
"Harus diperluas jaringan UKM itu, itu kan bisa membantu perekonomian nasional juga," terangnya.
Habibie mengatakan, UKM sangat mendorong pertumbuhan perekonomian terlebih ketika Indonesia tengah mengalami gejolak perekonomian imbas dari gejolak perekonomian global.
"UKM sampai saat ini adalah penyumbang pertumbuhan perekonomian nasional, maka harus diciptakan banyak lapangan kerja yang bergerak di bidang UKM," beber dia.
()