Kuartal II, China buang produk ke Indonesia
A
A
A
Sindonews.com - Asosiasi Produsen Synthetic Indonesia (Apsyfi) menyatakan China pada kuartal II-2012 akan mengirimkan 700 ribu ton produk hulu tekstil dan produk tekstil (TPT) ke pasar domestik Indonesia.
Produk tersebut merupakan produk buangan akibat penurunan ekspor China ke pasar utamanya, yaitu Amerika Serikat (AS). Pada catatannya, selama kuartal I-2012, ekspor benang pintal poliester China ke AS anjlok 42 persen.
"China akan membuang atau menjual produknya ke India, tapi ekonomi negara tersebut masih kuat sehingga mereka memilih Indonesia yang secara jarak tidak begitu jauh dari negaranya," kata Sekretaris Jenderal Apsyfi Redma Gita Wiraswasta di Jakarta akhir pekan ini.
Menurutnya, pasar produk buangan China adalah negara-negara yang memiliki penduduk dengan jumlah yang banyak. Sehingga, pilihannya cuma India, Indonesia dan Brazil yang kemudian juga mampu menampung kapasitas produksi dari China.
"Terlebih untuk produk sektor hulu seperti serat dan benang, negara produsen benang dan kain seperti Indonesia dan Brazil adalah target utama barang buangan China. Namun, Brasil terlalu jauh jaraknya dengan China sehingga kemungkinan tidak menjadi prioritas," jelasnya.
Sedangkan pada sisi harga, Redma mengatakan serat dan benang asal China tentu akan diekspor dengan harga yang tidak pasti.
"Suka-suka saja. Produsen China tidak peduli rugi, karena nyimpan stok terlalu lama akan makin rugi. Harga normal akan dijual di pasar domestik, kalau domestik tidak bisa menyerap mereka akan buang ke Indonesia dengan harga di bawah produsen kita, dumping lah," pungkasnya. (mai)
Produk tersebut merupakan produk buangan akibat penurunan ekspor China ke pasar utamanya, yaitu Amerika Serikat (AS). Pada catatannya, selama kuartal I-2012, ekspor benang pintal poliester China ke AS anjlok 42 persen.
"China akan membuang atau menjual produknya ke India, tapi ekonomi negara tersebut masih kuat sehingga mereka memilih Indonesia yang secara jarak tidak begitu jauh dari negaranya," kata Sekretaris Jenderal Apsyfi Redma Gita Wiraswasta di Jakarta akhir pekan ini.
Menurutnya, pasar produk buangan China adalah negara-negara yang memiliki penduduk dengan jumlah yang banyak. Sehingga, pilihannya cuma India, Indonesia dan Brazil yang kemudian juga mampu menampung kapasitas produksi dari China.
"Terlebih untuk produk sektor hulu seperti serat dan benang, negara produsen benang dan kain seperti Indonesia dan Brazil adalah target utama barang buangan China. Namun, Brasil terlalu jauh jaraknya dengan China sehingga kemungkinan tidak menjadi prioritas," jelasnya.
Sedangkan pada sisi harga, Redma mengatakan serat dan benang asal China tentu akan diekspor dengan harga yang tidak pasti.
"Suka-suka saja. Produsen China tidak peduli rugi, karena nyimpan stok terlalu lama akan makin rugi. Harga normal akan dijual di pasar domestik, kalau domestik tidak bisa menyerap mereka akan buang ke Indonesia dengan harga di bawah produsen kita, dumping lah," pungkasnya. (mai)
()