Konsorsium WIKA garap proyek USD183 juta
A
A
A
Sindonews.com - Konsorsium PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) memperoleh kontrak senilai USD182,98 juta atau setara Rp1,73 triliun (Rp9.433/USD) dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI). Badan Usaha Milik Negara (BUMN) karya tersebut memiliki porsi mayoritas dalam pengerjaan proyek itu.
Sekretaris Perusahaan WIKA Natal Argawan Pardede mengatakan, konsorsium yang terdiri atas WIKA, PT Inwha Indonesia dan PT Singgar Mulia telah ditunjuk oleh PT Chevron Pacific Indonesia untuk mengerjakan proyek rekayasa, pengadaaan dan kontruksi (engineering, procurement and construction/EPC) dalam salah satu proyek pengembangan lapangan minyak milik Chevron di Riau.
"Konsorsium WIKA ditunjuk sebagai kontraktor EPC dalam proyek North Duri Development (NDD) Area 13 di Duri, Riau," kata dia di Jakarta, Senin 11 Juni 2012 kemarin.
Dia menjelaskan, dalam konsorsium tersebut, perusahaan kontruksi pelat merah ini memiliki porsi mayoritas. Adapun, porsi perseroan dalam proyek tersebut mencapai 80% dari total nilai kontrak atau sekitar USD146 juta, setara Rp1,38 triliun.
Menurut Natal, pengerjaan proyek tersebut memerlukan waktu selama 30 bulan terhitung ditandatanganinya perjanjian kontrak.
Lingkup dari pengerjaan proyek tersebut, Natal menuturkan, terdiri dari engineering and design, pengadaan barang dan jasa konstruksi untuk pekerjaan mekanikal. Selain itu, pemipaan, elektrikal dan intrumentasi serta earthwork maupun sipil. Proyek ini termasuk dalam pengembangan lanjutan dari Lapangan Duri.
Dia mengungkapkan,perseroan pada tahun ini menargetkan total kontrak mencapai Rp32,09 triliun, terdiri atas kontrak baru sebesar Rp16,5 triliun dan kontrak bawaan (carry over) dari tahun sebelumnya senilai Rp15,57 triliun. Sementara pada kuartal I/2012, WIKA berhasil mendapatkan kontrak baru sebesar Rp3,4 triliun.
Adapun perolehan kontrak baru WIKA, diantaranya pembangunan jalan kereta api jalur Semarang-Bojonegoro senilai Rp285 miliar dari Kementerian Perhubungan, pengendalian banjir Karang Mumus senilai Rp135 miliar.
Selain itu, pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Tanjung Batu di Kalimantan Timur dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero. (san)
Sekretaris Perusahaan WIKA Natal Argawan Pardede mengatakan, konsorsium yang terdiri atas WIKA, PT Inwha Indonesia dan PT Singgar Mulia telah ditunjuk oleh PT Chevron Pacific Indonesia untuk mengerjakan proyek rekayasa, pengadaaan dan kontruksi (engineering, procurement and construction/EPC) dalam salah satu proyek pengembangan lapangan minyak milik Chevron di Riau.
"Konsorsium WIKA ditunjuk sebagai kontraktor EPC dalam proyek North Duri Development (NDD) Area 13 di Duri, Riau," kata dia di Jakarta, Senin 11 Juni 2012 kemarin.
Dia menjelaskan, dalam konsorsium tersebut, perusahaan kontruksi pelat merah ini memiliki porsi mayoritas. Adapun, porsi perseroan dalam proyek tersebut mencapai 80% dari total nilai kontrak atau sekitar USD146 juta, setara Rp1,38 triliun.
Menurut Natal, pengerjaan proyek tersebut memerlukan waktu selama 30 bulan terhitung ditandatanganinya perjanjian kontrak.
Lingkup dari pengerjaan proyek tersebut, Natal menuturkan, terdiri dari engineering and design, pengadaan barang dan jasa konstruksi untuk pekerjaan mekanikal. Selain itu, pemipaan, elektrikal dan intrumentasi serta earthwork maupun sipil. Proyek ini termasuk dalam pengembangan lanjutan dari Lapangan Duri.
Dia mengungkapkan,perseroan pada tahun ini menargetkan total kontrak mencapai Rp32,09 triliun, terdiri atas kontrak baru sebesar Rp16,5 triliun dan kontrak bawaan (carry over) dari tahun sebelumnya senilai Rp15,57 triliun. Sementara pada kuartal I/2012, WIKA berhasil mendapatkan kontrak baru sebesar Rp3,4 triliun.
Adapun perolehan kontrak baru WIKA, diantaranya pembangunan jalan kereta api jalur Semarang-Bojonegoro senilai Rp285 miliar dari Kementerian Perhubungan, pengendalian banjir Karang Mumus senilai Rp135 miliar.
Selain itu, pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Tanjung Batu di Kalimantan Timur dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero. (san)
()