Rudi dinilai mampu tutupi kekurangan Jero Wacik
A
A
A
Sindonews.com - Penunjukan Deputi Pengendalian Operasi Badan Pelaksana Usaha Hulu Minyak dan Gas (BP Migas) Rudi Rubiandini sebagai Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) oleh Presiden dinilai merupakan langkah yang tepat.
Wakil Direktur ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro mengatakan, dari sisi pengalamannnya, Rudi dianggap mumpuni mendampingi Jero Wacik. Artinya, sosok Rudi dinilai mampu menutupi kekurangan atau ketidaktahuan dari Menteri ESDM.
“Sektor energi merupakan sektor yang sangat komplek sementara Wacik latar belakangnya bukan di bidang tersebut,” kata dia, kepada SINDO, di Jakarta, Rabu (13/6/2012).
Dia juga menganggap Rudi sudah tepat sebagai pendamping Jero Wacik pasalnya Rudi dari akademisi yang memang berkecimpung di sektor hulu migas. Namun dia berharap, Wamen ESDM yang baru tersebut mampu mengimplementasikan serta merealisasikan ide-ide dari Widjajono yang merupakan suami dari Nina Sapti yang juga merupakan anggota dari Komite Energi Nasional. “Paling tidak bisa menyeimbangkan peran Pak Wid,” pungkas dia.
Sebelumnya, SBY memanggil Rudi Rubiandini untuk menduduki posisi Wakil Menteri ESDM menggantikan almarhum Widjajono Partowidagdo. Ditemui di Istana Presiden, Guru Besar Ilmu Perminyakan ITB ini mengaku bersyukur atas amanah yang diberikan Presiden yang baru diberikan ke pundaknya.
"Ini adalah sebuah tugas yang sangat berat bagi siapapun karena bidang energi merupakan tulang punggung kebutuhan bangsa," ujar Rudi.
SBY dijadwalkan melantik Rudi Rubiandini menjadi Wakil Menteri ESDM yang baru pada Kamis besok, 14 Juni 2012. Hingga hari ini, Rudi masih menjabat sebagai Deputi Pengendalian Operasi BP Migas.
Sekadar informasi, Rudi merupakan ahli perminyakan dari Institut Teknologi Bandung (ITB) kelahiran Tasikmalaya 1962. Dirinya menjabat sebagai Deputi Pengendalian Operasi BP Migas semenjak 18 Agustus tahun lalu.
Rudi, demikian dia biasa dipanggil, lulus dari Teknik Perminyakan ITB 1962 dan kemudian melanjutkan pendidikan sampai meraih gelar doktor di Technische Universitaet Clausthal Jerman pada 1991. Memulai karier dengan menjadi dosen di almamaternya, pada 1995, dia sudah kembali ke ITB dengan menjabat sebagai Sekretaris Jurusan Teknik Perminyakan. (bro)
()