Pasar asuransi jiwa menjanjikan
A
A
A
Sindonews.com - Potensi pasar asuransi jiwa di Indonesia masih terbuka lebar. Pasalnya, dari total populasi di Indonesia, hampir 77 persen keluarga masih belum mendapat jaminan asuransi.
Chief Marketing Officer and Head of Syariah PT AIA Financial Ade Bungsu mengatakan, masih rendahnya masyarakat Indonesia membeli produk- produk asuransi jiwa bukan dikarenakan masih rendahnya pendapatan, tapi lebih disebabkan kurangnya kesadaran. Selama ini masyarakat cenderung mengelola keuangannya secara konvensional, yakni menabung. Sayangnya, menabung untuk menjamin keselamatan dan kesehatan masih minim.
“Kami akan terus melakukan edukasi ke masyarakat akan pentingnya asuransi jiwa,” ujar Ade di sela kegiatan pemeriksaan kanker serviks gratis bagi komunitas wanita di Surabaya, Kamis 15 Juni 2012.
Ade menambahkan, saat ini keberadaan asuransi jiwa sudah mendapat respons positif dari masyarakat. Ini ditunjukkan dengan catatan kinerja AIA selama kurun waktu 2011 lalu.
Pada 2011 perusahaan asuransi jiwa yang bermarkas di Hong Kong ini mencatat premi baru sebesar Rp1,57 triliun, atau tumbuh sekitar 48 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp1,05 triliun. Sedangkan, total premi yang berhasil diraih AIA selama 2011 mencapai Rp4,35 triliun, atau tumbuh 24 persen dibanding 2010.
“Pada Februari 2012 lalu kami juga mengeluarkan produk unitlink. Ternyata produk tersebut mendapat respons yang cukup baik dari pasar,” kata Ade.
Selama 2011, lanjut dia, anak perusahaan dari AIA grup ini berhasil meraih sebanyak 900.000 nasabah yang tersebar di seluruh Indonesia. Dari jumlah itu,sebanyak 600.000 merupakan nasabah perorangan dan 300.000 nasabah korporasi. Untuk penguasaan pasar asuransi jiwa, dari segi perolehan premi baru, AIA mengklaim menduduki peringkat lima yang mengacu pada hasil survei Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) 2011 lalu.
Saat ini, secara nasional jumlah kantor pemasaran AIA sebanyak 43 unit. “Tahun ini kami belum berencana untuk menambah lagi kantor cabang,” ungkap Ade. (bro)
()