Bea Keluar rendah, akibat proses hilirisasi
A
A
A
Sindonews.com - Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Agung Kuswandono mengatakan rendahnya Bea Keluar saat ini menunjukkan hal yang positif. Salah satunya adalah proses hilirisasi yang berjalan untuk sektor industri komoditas.
"Karena memang BK tujuannya penerimaan tetapi adalah untuk supaya dalam negeri pasokannya tidak terganggu, dan kedua memang ada nilai tambah di dalam negeri, jadinya fungsinya sudah tepat ini," ujar Agung saat ditemui wartawan di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (16/6/2012).
Komoditas yang menurutnya hilirisasi bagus ada Crude Palm Oil (CPO), yang juga merupakan penyumbang BK terbesar sebelumnya. Jadi ketika CPO sudah dirubah menjadi RBD maka nilai tarifnya menjadi lebih rendah, karena sudah ada nilai tambah dalam negeri.
"Sekarang 86 persen ekspor yang RDB ini, artinya sudah ada pengolahan produksi di dalam negeri, artinya proses hilirisasinya berjalan," tegasnya.
Pencapaian Bea Keluar sampai dengan Mei 2012 hanya sebesar 37,39 persen. Angka tersebut jauh lebih rendah dari target proporsional sesuai dengan APBN Perubahan. Kondisi ini berbanding terbalik dengan pencapaian Bea Masuk dan Cukai.
Target APBN P secara keseluruhan adalah Rp23,20 triliun, dimana sampai dengan Mei diharapkan mencapai Rp9,6 triliun. Namun realisasi hanya mampu mencapai Rp8,9 triliun.
Jika dilihat secara year on year (yoy), BK menurun sebesar 34,22 persen. Pada tahun 2011 di periode yang sama realisasi mencapai Rp13,65 triliun. Sedangkan diketahui saat ini hanya mencapai Rp8,9 triliun. (bro)
()