Lion Air bidik pasar ASEAN
A
A
A
Sindonews.com – Maskapai Lion Air mengembangkan penerbangan ke Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, untuk membidik pangsa pasar penumpang di wilayah Asia Tenggara.
Guna mencapai tujuan itu, dalam waktu dekat Lion Air akan membuka dua rute internasional menuju Bandung, yaitu dari Singapura dan Kuala Lumpur.“Bandung akan menjadi rute pariwisata bagi penumpang dari Kuala Lumpur dan Singapura. Kami akan membidik penumpang dari ASEAN jika kedua rute tersebut telah dibuka,” kata Direktur Umum Lion Air Edward Sirait dalam jumpa pers di Jakarta kemarin.
Dia mengatakan, penumpang dari Kuala Lumpur dan Singapura bisa melanjutkan penerbangan ke destinasi pariwisata lain di Indonesia yaitu Surabaya dan Denpasar. Pemilihan ibu kota Jawa Barat tersebut sebagai kota transit selain mempunyai potensi pariwisata,slotpenerbangan di Bandung juga masih kosong dibandingkan dari Bandara Soekarno-Hatta.
Sebagai informasi, mulai kemarin Lion Air membuka rute penerbangan baru sekali per hari dari Bandung menuju Bandara Juanda, Surabaya. Kemudian mulai hari ini Lion Air membuka penerbangan Bandung menuju Bandara Ngurah Rai, Bandung, yang dilayani sekali sehari. “Selain pariwisata, di Bandung terdapat 12.000 mahasiswa yang menimba ilmu, Bandung juga dikenal sebagai kota bisnis,kota ini memiliki potensi market yang besar,”ujarnya.
Lion Air telah menyiapkan dua armada berjenis Boeing 737-800 Next Generation (NG) untuk melayani dua rute penerbangan dari dan menuju Kota Bandung. Dengan kapasitas jumlah penumpang sebanyak 180 kursi, Lion menargetkan cakupan keterisian penumpang (load factor) hingga 100 persen. “Namun load factortersebut harus memperoleh keuntungan bagi Lion Air,untuk itu kami akan melihat daya beli masyarakat agar penumpang yang membelinya lebih banyak,” imbuh Edward.
Dia menyatakan, penumpang dari Surabaya bisa terbang ke semua rute dan frekuensi yang tersedia seperti ke Kendari,Manado, Balikpapan, Banjarmasin dan Palangkaraya. Ke depan, Lion Air akan mengembangkan rute lain seperti Bandung-Medan dan Bandung- Balikpapan. “Di Balikpapan banyak perusahaan pertambangan sedangkan di Bandung juga banyak terdapat pendidikan dan ahli di bidang tambang, ini juga potensi besar,” katanya.
Perkembangan tersebut dapat terjadi karena didukung oleh ekspansi bisnis Lion Air Group sebanyak 408 total pesawat yang telah dipesan ke pabrikan pesawat asal Amerika, Boeing. Sebelumnya Lion Air telah memesan 178 pesawat Boeing 737-900 ER, ditambah lagi pemesanan sebanyak 29 pesawat, sehingga total menjadi 207 pemesanan pesawat Boeing 737-900 ER.
Pada kesempatan sebelum ini Presiden Direktur Lion Air Group Rusdi Kirana mengatakan bahwa perusahaannya telah menandatangani pemesanan pesawat berbadan lebar Boeing 787 Dreamliners sebanyak lima unit dengan nilai investasi USD967,5 miliar.Pesawat tersebut mulai didatangkan pada 2014.
“Kami berencana menggunakan Boeing 787 Dreamliners untuk maskapai full services (pelayanan penuh) Batik Air yang mulai dioperasikan Maret 2013 mendatang,” ujar Rusdi beberapa waktu lalu.
Guna mencapai tujuan itu, dalam waktu dekat Lion Air akan membuka dua rute internasional menuju Bandung, yaitu dari Singapura dan Kuala Lumpur.“Bandung akan menjadi rute pariwisata bagi penumpang dari Kuala Lumpur dan Singapura. Kami akan membidik penumpang dari ASEAN jika kedua rute tersebut telah dibuka,” kata Direktur Umum Lion Air Edward Sirait dalam jumpa pers di Jakarta kemarin.
Dia mengatakan, penumpang dari Kuala Lumpur dan Singapura bisa melanjutkan penerbangan ke destinasi pariwisata lain di Indonesia yaitu Surabaya dan Denpasar. Pemilihan ibu kota Jawa Barat tersebut sebagai kota transit selain mempunyai potensi pariwisata,slotpenerbangan di Bandung juga masih kosong dibandingkan dari Bandara Soekarno-Hatta.
Sebagai informasi, mulai kemarin Lion Air membuka rute penerbangan baru sekali per hari dari Bandung menuju Bandara Juanda, Surabaya. Kemudian mulai hari ini Lion Air membuka penerbangan Bandung menuju Bandara Ngurah Rai, Bandung, yang dilayani sekali sehari. “Selain pariwisata, di Bandung terdapat 12.000 mahasiswa yang menimba ilmu, Bandung juga dikenal sebagai kota bisnis,kota ini memiliki potensi market yang besar,”ujarnya.
Lion Air telah menyiapkan dua armada berjenis Boeing 737-800 Next Generation (NG) untuk melayani dua rute penerbangan dari dan menuju Kota Bandung. Dengan kapasitas jumlah penumpang sebanyak 180 kursi, Lion menargetkan cakupan keterisian penumpang (load factor) hingga 100 persen. “Namun load factortersebut harus memperoleh keuntungan bagi Lion Air,untuk itu kami akan melihat daya beli masyarakat agar penumpang yang membelinya lebih banyak,” imbuh Edward.
Dia menyatakan, penumpang dari Surabaya bisa terbang ke semua rute dan frekuensi yang tersedia seperti ke Kendari,Manado, Balikpapan, Banjarmasin dan Palangkaraya. Ke depan, Lion Air akan mengembangkan rute lain seperti Bandung-Medan dan Bandung- Balikpapan. “Di Balikpapan banyak perusahaan pertambangan sedangkan di Bandung juga banyak terdapat pendidikan dan ahli di bidang tambang, ini juga potensi besar,” katanya.
Perkembangan tersebut dapat terjadi karena didukung oleh ekspansi bisnis Lion Air Group sebanyak 408 total pesawat yang telah dipesan ke pabrikan pesawat asal Amerika, Boeing. Sebelumnya Lion Air telah memesan 178 pesawat Boeing 737-900 ER, ditambah lagi pemesanan sebanyak 29 pesawat, sehingga total menjadi 207 pemesanan pesawat Boeing 737-900 ER.
Pada kesempatan sebelum ini Presiden Direktur Lion Air Group Rusdi Kirana mengatakan bahwa perusahaannya telah menandatangani pemesanan pesawat berbadan lebar Boeing 787 Dreamliners sebanyak lima unit dengan nilai investasi USD967,5 miliar.Pesawat tersebut mulai didatangkan pada 2014.
“Kami berencana menggunakan Boeing 787 Dreamliners untuk maskapai full services (pelayanan penuh) Batik Air yang mulai dioperasikan Maret 2013 mendatang,” ujar Rusdi beberapa waktu lalu.
()