Bank Capital bidik kredit Rp2,6 T
A
A
A
Sindonews.com – PT Bank Capital Tbk (BACA) menargetkan penetrasi kredit mencapai Rp2,6 triliun tahun ini meningkat dari kredit yang telah disalurkan tahun lalu sebesar Rp1,7 triliun.
Direktur Utama Bank Capital Nico Mardiansyah mengakui, penurunan kredit tahun lalu terjadi karena banyak kredit korporasi yang lunas sedangkan penyaluran kredit yang digenjot merupakan kredit retail.
Sedangkan, tahun ini perseroan tetap akan fokus pada penyaluran kredit retaildan meningkatkan dana murah. Demi mengantisipasi anjloknya CAR akibat ekspansi kredit tersebut, BACA membutuhkan suntikan modal.
”CAR akan anjlok dari 20 persen jadi 16 persen kalau tidak melakukan penerbitan saham baru (rights issue),” ujar dia usai RUPST di Jakarta kemarin. Dia mengungkapkan, perseroan telah merencanakan rights issue dalam RBB (rencana bisnis bank) tahun ini, namun untuk rencana definitif sendiri belum dibahas. ”Jadi, kita belum tahu kapan dan berapa,” jelas dia.
Per Maret 2012 tercatat CAR perseroan mencapai 19,88 persen, sementara tahun ini CAR ingin dijaga di kisaran 19 persen. Nico mengatakan, perseroan telah menyiapkan sumber daya manusia khusus untuk menangani kredit retail.Perseroan juga akan fokus pada segmen SME (small medium entreprise) di pusat-pusat perdagangan dan ekonomi. Sedangkan, untuk meningkatkan dana murah, perseroan akan melakukan pengembangan produk-produk tabungan.
Nico menambahkan, perseroan pada tahun ini menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) senilai Rp30 miliar hingga Rp50 miliar. Menurutnya, dana belanja modal yang diperoleh dari kas internal ini akan digunakan untuk ekspansi, yaitu dengan melakukan penambahan jumlah jaringan kantor sebanyak 6–10 unit.
“Kami berencana akan menambah 6–10 kantor cabang baru yang terletak di wilayah Jabotabek sehingga menjadi sekitar 37–41 kantor dari saat ini yang telah ada sebanyak 31 kantor,”paparnya.
Direktur Utama Bank Capital Nico Mardiansyah mengakui, penurunan kredit tahun lalu terjadi karena banyak kredit korporasi yang lunas sedangkan penyaluran kredit yang digenjot merupakan kredit retail.
Sedangkan, tahun ini perseroan tetap akan fokus pada penyaluran kredit retaildan meningkatkan dana murah. Demi mengantisipasi anjloknya CAR akibat ekspansi kredit tersebut, BACA membutuhkan suntikan modal.
”CAR akan anjlok dari 20 persen jadi 16 persen kalau tidak melakukan penerbitan saham baru (rights issue),” ujar dia usai RUPST di Jakarta kemarin. Dia mengungkapkan, perseroan telah merencanakan rights issue dalam RBB (rencana bisnis bank) tahun ini, namun untuk rencana definitif sendiri belum dibahas. ”Jadi, kita belum tahu kapan dan berapa,” jelas dia.
Per Maret 2012 tercatat CAR perseroan mencapai 19,88 persen, sementara tahun ini CAR ingin dijaga di kisaran 19 persen. Nico mengatakan, perseroan telah menyiapkan sumber daya manusia khusus untuk menangani kredit retail.Perseroan juga akan fokus pada segmen SME (small medium entreprise) di pusat-pusat perdagangan dan ekonomi. Sedangkan, untuk meningkatkan dana murah, perseroan akan melakukan pengembangan produk-produk tabungan.
Nico menambahkan, perseroan pada tahun ini menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) senilai Rp30 miliar hingga Rp50 miliar. Menurutnya, dana belanja modal yang diperoleh dari kas internal ini akan digunakan untuk ekspansi, yaitu dengan melakukan penambahan jumlah jaringan kantor sebanyak 6–10 unit.
“Kami berencana akan menambah 6–10 kantor cabang baru yang terletak di wilayah Jabotabek sehingga menjadi sekitar 37–41 kantor dari saat ini yang telah ada sebanyak 31 kantor,”paparnya.
()