Mangga Indramayu paling banyak diburu

Jum'at, 22 Juni 2012 - 10:34 WIB
Mangga Indramayu paling banyak diburu
Mangga Indramayu paling banyak diburu
A A A
Sindonews.com – Ragam potensi Kabupaten Indramayu mulai dari kesenian, kerajinan, dan kuliner dipamerkan dalam gelaran Pesona Budaya Jawa Barat bertajuk “Telung Dina Ning Dermayu”atau Tiga Hari di Indramayu yang diadakan di Balai Pengelolaan Taman Budaya Jabar, Jalan Bukit Dago Selatan, Kota Bandung, kemarin sampai 23 Juni nanti.

Dari sekian banyak kuliner yang disajikan, mangga asli Indramayu paling banyak diburu pengunjung. Buah jenis gedong gincu,cengkir,dan harum manis serta yang paling baru adalah buah gajah menjadi andalan karena cita rasanya yang manis.

“Saking manisnya,buah hasil bumi ini sudah sering kami pasarkan juga ke beberapa daerah di Sumatera sampai Arab Saudi. Selain buah, kami juga menjual bibitnya,” kata pemilik usaha dari Putra Jaya Buah, Saeful.

Sementara kerajinan wayang kulit buatan Suparma juga tak kalah menyita perhatian. Perajin yang juga seorang dalang ini memamerkan puluhan wayang kulit kreasi tangannya dari berbagai karakter. “Kulit yang saya gunakan untuk wayang ini adalah kulit kerbau induk betina karena kualitasnya lebih bagus.Proses pembuatan dari mulai menggambar hingga pengecatan bisa menghabiskan waktu sekitar satu bulan,”kata lelaki berusia 54 tahun ini.

Dari sekian banyak tokoh yang dibuat perajin yang sudah membuat wayang kulit sejak tahun 1997 tersebut yakni jenis wayang gunung atau kayon. “Saat ini di Indramayu hanya ada kurang lebih sepuluh perajin wayang kulit. Biasanya kami membuat sesuai pesanan. Tapi, jika tidak ada yang laku, saya gunakan pula untuk pentas,” tutur Suparma yang membanderol wayang kulitnya mulai Rp300 ribu–Rp4 juta.

Perwakilan Disparbud Kabupaten Indramayu Syarif Hidayat mengungkapkan, banyak potensi keunggulan kawasan pesisir utara yang bisa diangkat. Di antaranya adalah aneka kuliner Indramayu yang tidak ada di daerah lain.

“Yang paling unik dan khas adalah pindang gomyang, pedesan entog,belegep cotot,dan cikak. Untuk pedesan entog, makanan ini sebelumnya tidak disukai masyarakat karena bebek memiliki bau amis. Akan tetapi, karena adanya inovasi baru dengan bumbu pedas, pedesan entog jadi salah satu kuliner yang paling banyak digemari warga Indramayu saat ini,”ujarnya.

Tak hanya di bidang kerajinan dan makanan,menurut Syarif, potensi wisata berupa Pulau Biawak pun menjadi kebanggaan Kabupaten Indramayu. “Dengan jarak 40 mil dari Indramayu, kita bisa menempuhnya sekitar tiga jam melalui boat. Panoramanya masih alami dan bisa dijadikan objek wisata yang menarik,”ujarnya.

Disinggung mengenai Pulau Biawak,Kadisparbud Jabar Nunung Sobari menilai, hanya baru sebagian orang yang mengetahui destinasi wisata ini. Meski demikian, tempat tersebut bisa menjadi kawasan pariwisata unggulan Jabar seperti Pangandaran dan Palabuhanratu.

“Saat ini, Pulau Biawak memang belum mendapatkan promosi dan pengembangan yang baik. Untuk itu diperlukan kerja sama seluruh pihak agar penataan destinasi ini berjalan, ”tandasnya.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4759 seconds (0.1#10.140)