Dana CSR BUMN jangan hanya penuhi target perusahaan
A
A
A
Sindonews.com - Pengeluaran dana Coorporate Social Responsibilty (CSR) yang kerap dikeluarkan BUMN harus lebih dipikirkan manfaatnya untuk masyarakat bukan sekadar memberikan sumbangan untuk memenuhi target CSR perusahaan.
"Seandainya dana CSR yang cukup besar ini bisa digunakan secara optimal, akan lebih banyak lagi masyarakat yang bisa merasakan manfaatnya, apapun bentuk programnya," kata Konsultan Transforming Company dari Sentral Sistem Imanuel Iman, di Jakarta, Jumat (22/6/2012).
Menurut dia, program itu sebaiknya harus dievaluasi efektifitasnya sehingga dana yang digunakan dapat dirasakan manfaatnya secara lebih optimal.
“Program CSR ini perlu dikritisi dan dievaluasi supaya bisa lebih memberikan knowledge bukan sekedar memberikan dana. Kalau sekedar memberikan dana, seberapapun dananya yang diberikan akan habis,” ujarnya.
Imanuel pun memberi contoh CSR pemberian dana bagi calon entrepreneur muda yang berasal dari kalangan mahasiswa. Program ini sangat bagus untuk menumbuhkan banyak entrepreuner-entrepreuner baru di Indonesia, karena memang Indonesia kekurangan entrepreneur.
Meski demikian, lanjutnya memberikan dana saja tidak cukup. Mereka juga perlu dibekali dengan teori manajemen yang baik seperti manajemen risiko, keuangan, kualitas, sehingga mereka tidak sekedar menjadi enterpreneur nekat, tetapi menjadi enterpreneur yang penuh perhitungan.
Selain itu, angka kegagalan enterpreneur muda yang bisa mencapai angka diatas 50 persen bisa dikurangi. "Mereka juga perlu dididik untuk juga bisa menjadi entepreneur yang bertanggung jawab," ujarnya.
Menurut Imanuel, program pemberian dana hibah tidak perlu mengembalikan sama sekali atau ada juga yang dituntut untuk hanya mengembalikan dibawah 50 persen jika usaha mereka gagal, sangat tidak mendidik.
“Bagaimana seorang terdidik diajarkan untuk tidak perlu bertanggung jawab atas kegagalan yang dia lakukan dan tentunya itu akan menjadi bekal moral yang tidak baik untuk perkembangan personal itu dimasa yang akan datang,”pungkasnya.
"Seandainya dana CSR yang cukup besar ini bisa digunakan secara optimal, akan lebih banyak lagi masyarakat yang bisa merasakan manfaatnya, apapun bentuk programnya," kata Konsultan Transforming Company dari Sentral Sistem Imanuel Iman, di Jakarta, Jumat (22/6/2012).
Menurut dia, program itu sebaiknya harus dievaluasi efektifitasnya sehingga dana yang digunakan dapat dirasakan manfaatnya secara lebih optimal.
“Program CSR ini perlu dikritisi dan dievaluasi supaya bisa lebih memberikan knowledge bukan sekedar memberikan dana. Kalau sekedar memberikan dana, seberapapun dananya yang diberikan akan habis,” ujarnya.
Imanuel pun memberi contoh CSR pemberian dana bagi calon entrepreneur muda yang berasal dari kalangan mahasiswa. Program ini sangat bagus untuk menumbuhkan banyak entrepreuner-entrepreuner baru di Indonesia, karena memang Indonesia kekurangan entrepreneur.
Meski demikian, lanjutnya memberikan dana saja tidak cukup. Mereka juga perlu dibekali dengan teori manajemen yang baik seperti manajemen risiko, keuangan, kualitas, sehingga mereka tidak sekedar menjadi enterpreneur nekat, tetapi menjadi enterpreneur yang penuh perhitungan.
Selain itu, angka kegagalan enterpreneur muda yang bisa mencapai angka diatas 50 persen bisa dikurangi. "Mereka juga perlu dididik untuk juga bisa menjadi entepreneur yang bertanggung jawab," ujarnya.
Menurut Imanuel, program pemberian dana hibah tidak perlu mengembalikan sama sekali atau ada juga yang dituntut untuk hanya mengembalikan dibawah 50 persen jika usaha mereka gagal, sangat tidak mendidik.
“Bagaimana seorang terdidik diajarkan untuk tidak perlu bertanggung jawab atas kegagalan yang dia lakukan dan tentunya itu akan menjadi bekal moral yang tidak baik untuk perkembangan personal itu dimasa yang akan datang,”pungkasnya.
()