Waspadalah, pasar modal masih rawan longsor!

Jum'at, 22 Juni 2012 - 17:02 WIB
Waspadalah, pasar modal masih rawan longsor!
Waspadalah, pasar modal masih rawan longsor!
A A A
Sindonews.com - Sejumlah sentimen negatif masih akan menimpa bursa saham. Kalau mau aman, mainlah di saham-saham unggulan.

Ramalan yang dilontarkan sejumlah analis pasar, terbukti benar. Setelah beberapa hari berlangsung cukup meriah, perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali ke habitat asalnya. Itu terlihat jelas dari pergerakan indeks pada Jumat (22/6/2012) yang akhirnya ditutup melemah 12,27 poin (0,31 persen) ke level 3.899,52.

Selain faktor Yunani dan Eropa, penurunan yang terjadi di bursa juga dipicu oleh pengumuman The Fed yang memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi Amerika menjadi 1,9 persen-2,4 persen pada tahun ini. Pasar juga kini dihadapkan pada kondisi “menunggu” pengumuman data manufaktur China. Ada yang memperkirakan, kondisi manufaktur di negeri tirai bambu ini masih akan melemah.

Para pelaku pasar menduga, sepekan ke depan indeks masih akan 'ajrut-ajrutan' dengan kecenderungan menurun. Soalnya, di dalam negeri, pekan depan seluruh anak-anak sekolah mulai menjalani libur panjang. Kalau menilik ke masa lalu, biasanya pasar sepi. “Para orang tua biasanya ikut liburan, sehingga pasar pun cenderung sepi,” kata seorang analis dari PT Kresna Securities.

Jadi, kalau mau aman, sebaiknya investor bermain di saham-saham yang fundamentalnya benar-benar kuat. Soalnya, hanya saham-saham inilah yang bila jatuh bisa siuman dengan cepat.

Tingginya ketahanan efek-efek unggulan ini sudah terbukti ketika terjadi kasus sub-prime mortgage di Amerika, 2008. Ketika itu harga saham blue chip ikut terkapar. Tetapi, ketika kondisi berangsur membaik, harga saham-saham itu segera menggeliat kembali.

Lantas, efek mana yang masih layak dimainkan? Analis Panin Sekuritas Purwoko Sartono menyodorkan beberapa pilihan. Menurutnya, saham Astra International, BRI (BMRI), Mandiri (BMRI), dan BNI (BBNI), BTN (BBTN), Bukti Asan (PTBA), dan PN Gas (PGAS) memiliki kinerja yang cukup solid hingga Mei lalu.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0343 seconds (0.1#10.140)