Harumnya bisnis pengiriman bunga
A
A
A
Sindonews.com - Kehidupan di kota besar seperti Jakarta yang tidak pernah tidur, membuat pria bernama lengkap Hidayat Maulana ini memberanikan diri membuat peluang usaha di bisnis pengiriman bunga 24 jam melalui sistem online. Usaha yang dia geluti dari nol itu pun kini telah membuahkan hasil pendapatan hingga puluhan juta rupiah setiap bulannya.
Pria yang akrab disapa Dayat ini sebelumnya sempat bekerja sebagai karyawan swasta di bidang teknologi informasi. Menurut dia, membuka usaha sendiri lebih menantang dibandingkan bekerja di perusahaan orang lain. Selain itu, dia juga sempat membuka usaha bengkel jok mobil,pembuatan tenda,hingga penjualan mesin giling kopi.
“Seluruh usaha tersebut telah saya jalani, namun di era internet saat ini saya harus mengembangkan usaha yang memiliki potensi berkembang dalam waktu beberapa tahun ke depan. Untuk itu, saya membuka toko bunga yang buka 24 jam melalui sistem online,” kata pria kelahiran 21 Januari 1980 ini.
Tidak membutuhkan waktu lama, pria kelahiran Bukit tinggi, Sumatera Barat tersebut pada Januari 2010 mulai membuka situs www.tokobungacantik.com (TBC) sebagai portal pengiriman bunga yang bisa dipesan melalui online. Berbekal ilmu yang dipelajarinya dari teman dan pekerjaan sebelumnya, Dayat hanya mengeluarkan modal kurang dari Rp500.000 untuk memulai bisnisnya.
“Toko online yang saya garap kebetulan ada yang pernah menurunkan ilmu internet marketing, jadi saya membuat search engine optimizing (SEO). Ketika orang mencari bisnis florist di internet, TBC bisa muncul di urutan teratas,” ujarnya.
Pertama kali berbisnis online, bapak tiga anak ini langsung gencar mempromosikan bisnis pengiriman bunganya melalui sosial media, situs, maupun direktori dan iklan gratis. Apa yang dijual florist pada umumnya, disediakan juga di TBC. Misalnya bunga papan, bunga meja, hand bouquet, standing flower, hingga bunga potong dan bunga plastik. Hasilnya, 18 pesanan langsung di dapat pada bulan pertama.
“Yang membedakan usaha saya adalah orang bisa langsung memesan bunga melalui sistem online dan mengontak melalui nomor telepon tanpa harus datang ke toko. Kami juga membuka jasa ini selama seminggu penuh 24 jam sehari,” ujarnya.
Pada bulan pertama pembukaan usaha TBC, Dayat langsung menerima pengembalian modal dari yang dia keluarkan. Meskipun enggan menyebutkan berapa omzet yang diterimanya setiap bulan, Dayat menyatakan bisnis ini bisa membuatnya jalan-jalan ke Eropa setiap tahun.
Sementara pengeluaran terbesarnya, yaitu pembelian bunga hidup yang memang harganya cukup tinggi dengan kualitas yang baik. Bahkan, dia menyebutkan bisa mengeluarkan uang hingga puluhan juta per bulan untuk membeli bunga hidup di pasaran sebelum dijual kembali.
“Bisnis bunga secara online sekarang sedang bagus-bagusnya dibandingkan lima tahun lalu,pertumbuhan bisnis florist ini berkembang hingga tiga kali lipat. Apa lagi didukung dengan tren belanja online yang terus digemari konsumen karena lebih praktis,” tambahnya.
Setelah sukses dengan bisnis online-nya, pria berumur 32 tahun ini pada Juli 2010 lalu akhirnya membuka toko offline di wilayah Pasar Bunga Rawa Belong, Jakarta Barat. Toko tersebut saat ini menjadi kantor pusat bagi TBC dan juga digunakan juga oleh Dayat untuk menerima sekaligus mengerjakan pesanan bunga. Khusus untuk bunga papan, dia bekerja sama dengan rekanan yang juga membuka bisnis yang sama.
“Saya juga melebarkan usaha dengan menggandeng rekanan yang juga membuka usaha bisnis florist di wilayah Jelambar (Jakarta Barat). Sekarang saya juga bermitra dengan toko bunga di Malang dan Bangka Belitung, kami yang garap mereka yang mengelola,” ujar Sarjana Akuntansi Universitas Trisakti itu. (ank)
Pria yang akrab disapa Dayat ini sebelumnya sempat bekerja sebagai karyawan swasta di bidang teknologi informasi. Menurut dia, membuka usaha sendiri lebih menantang dibandingkan bekerja di perusahaan orang lain. Selain itu, dia juga sempat membuka usaha bengkel jok mobil,pembuatan tenda,hingga penjualan mesin giling kopi.
“Seluruh usaha tersebut telah saya jalani, namun di era internet saat ini saya harus mengembangkan usaha yang memiliki potensi berkembang dalam waktu beberapa tahun ke depan. Untuk itu, saya membuka toko bunga yang buka 24 jam melalui sistem online,” kata pria kelahiran 21 Januari 1980 ini.
Tidak membutuhkan waktu lama, pria kelahiran Bukit tinggi, Sumatera Barat tersebut pada Januari 2010 mulai membuka situs www.tokobungacantik.com (TBC) sebagai portal pengiriman bunga yang bisa dipesan melalui online. Berbekal ilmu yang dipelajarinya dari teman dan pekerjaan sebelumnya, Dayat hanya mengeluarkan modal kurang dari Rp500.000 untuk memulai bisnisnya.
“Toko online yang saya garap kebetulan ada yang pernah menurunkan ilmu internet marketing, jadi saya membuat search engine optimizing (SEO). Ketika orang mencari bisnis florist di internet, TBC bisa muncul di urutan teratas,” ujarnya.
Pertama kali berbisnis online, bapak tiga anak ini langsung gencar mempromosikan bisnis pengiriman bunganya melalui sosial media, situs, maupun direktori dan iklan gratis. Apa yang dijual florist pada umumnya, disediakan juga di TBC. Misalnya bunga papan, bunga meja, hand bouquet, standing flower, hingga bunga potong dan bunga plastik. Hasilnya, 18 pesanan langsung di dapat pada bulan pertama.
“Yang membedakan usaha saya adalah orang bisa langsung memesan bunga melalui sistem online dan mengontak melalui nomor telepon tanpa harus datang ke toko. Kami juga membuka jasa ini selama seminggu penuh 24 jam sehari,” ujarnya.
Pada bulan pertama pembukaan usaha TBC, Dayat langsung menerima pengembalian modal dari yang dia keluarkan. Meskipun enggan menyebutkan berapa omzet yang diterimanya setiap bulan, Dayat menyatakan bisnis ini bisa membuatnya jalan-jalan ke Eropa setiap tahun.
Sementara pengeluaran terbesarnya, yaitu pembelian bunga hidup yang memang harganya cukup tinggi dengan kualitas yang baik. Bahkan, dia menyebutkan bisa mengeluarkan uang hingga puluhan juta per bulan untuk membeli bunga hidup di pasaran sebelum dijual kembali.
“Bisnis bunga secara online sekarang sedang bagus-bagusnya dibandingkan lima tahun lalu,pertumbuhan bisnis florist ini berkembang hingga tiga kali lipat. Apa lagi didukung dengan tren belanja online yang terus digemari konsumen karena lebih praktis,” tambahnya.
Setelah sukses dengan bisnis online-nya, pria berumur 32 tahun ini pada Juli 2010 lalu akhirnya membuka toko offline di wilayah Pasar Bunga Rawa Belong, Jakarta Barat. Toko tersebut saat ini menjadi kantor pusat bagi TBC dan juga digunakan juga oleh Dayat untuk menerima sekaligus mengerjakan pesanan bunga. Khusus untuk bunga papan, dia bekerja sama dengan rekanan yang juga membuka bisnis yang sama.
“Saya juga melebarkan usaha dengan menggandeng rekanan yang juga membuka usaha bisnis florist di wilayah Jelambar (Jakarta Barat). Sekarang saya juga bermitra dengan toko bunga di Malang dan Bangka Belitung, kami yang garap mereka yang mengelola,” ujar Sarjana Akuntansi Universitas Trisakti itu. (ank)
()