PGN jamin ketersedian pasokan gas industri asal..
A
A
A
Sindonews.com - Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menilai industri tidak konsisten pada permintaannya. Harusnya dalam persoalan gas harus dipisahkan antara permintaan penurunan harga dan ketersediaan pasokan.
Direktur Utama PGN, Hendi Prio Santoso mengatakan untuk menurunkan kembali harga gas maka harus menunggu pertemuan selanjutnya dengan pemerintah dan stakeholder. Sedangkan terkait pasokan, menurutnya PGN sangat siap memenuhi asalkan industri bersedia membeli sesuai dengan harga pasar dunia.
"Kalau mau konsisten dan terima konsekuensi, industri harus tentukan mau minta harga turun atau pasokan. Karena kalau soal pasokan, kami bisa saja tapi harganya tinggi," ujar Hendi kepada wartawan di Hotel Darmawangsah, Jakarta, Minggu (24/6/2012).
Ketersediaan pasokan, menurut Hendi akan dipenuhi dengan cara impor gas dari negara lain dalam bentuk Liquefied natural gas (LNG). Harga pasar LNG berada di kisaran USD16, harga ini cukup jauh berbeda dengan harga di Indonesia saat ini, yaitu sekitar USD 10.
"Sekarang kalau harga USD10 saja tidak bisa ya bagaimana? Kalau siap bayar harga LNG, barangnya banyak ada dari Timur Tengah, Amerika, Afrika," jelasnya.
Sedangkan kenapa pasokan tidak bisa dipenuhi dari domestik, Hendi menerangkan karena infrastruktur penyaluran gas belum cukup. Selama ini, dia menambahkan infrastruktur tersebut hanya dibangun oleh PGN. Selain itu lapangan gas yang masih ada dinilai berumur pendek.
"Indonesia mau nambah pasokan dari luar negeri, siap-siap harus beli market price. Tidak usah mimpi dari tambah lapangan sekarang, lebih baik saat ini yang sudah uzur kita perpanjang umurnya," ucap Hendi.
Direktur Utama PGN, Hendi Prio Santoso mengatakan untuk menurunkan kembali harga gas maka harus menunggu pertemuan selanjutnya dengan pemerintah dan stakeholder. Sedangkan terkait pasokan, menurutnya PGN sangat siap memenuhi asalkan industri bersedia membeli sesuai dengan harga pasar dunia.
"Kalau mau konsisten dan terima konsekuensi, industri harus tentukan mau minta harga turun atau pasokan. Karena kalau soal pasokan, kami bisa saja tapi harganya tinggi," ujar Hendi kepada wartawan di Hotel Darmawangsah, Jakarta, Minggu (24/6/2012).
Ketersediaan pasokan, menurut Hendi akan dipenuhi dengan cara impor gas dari negara lain dalam bentuk Liquefied natural gas (LNG). Harga pasar LNG berada di kisaran USD16, harga ini cukup jauh berbeda dengan harga di Indonesia saat ini, yaitu sekitar USD 10.
"Sekarang kalau harga USD10 saja tidak bisa ya bagaimana? Kalau siap bayar harga LNG, barangnya banyak ada dari Timur Tengah, Amerika, Afrika," jelasnya.
Sedangkan kenapa pasokan tidak bisa dipenuhi dari domestik, Hendi menerangkan karena infrastruktur penyaluran gas belum cukup. Selama ini, dia menambahkan infrastruktur tersebut hanya dibangun oleh PGN. Selain itu lapangan gas yang masih ada dinilai berumur pendek.
"Indonesia mau nambah pasokan dari luar negeri, siap-siap harus beli market price. Tidak usah mimpi dari tambah lapangan sekarang, lebih baik saat ini yang sudah uzur kita perpanjang umurnya," ucap Hendi.
()