PGN bantah lakukan monopoli bisnis gas
A
A
A
Sindonews.com - Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) membantah jika dikatakan melakukan monopoli dalam bisnis gas di Indonesia. Pasalnya, pada undang-undang yang mengatur persoalan gas dari hulu ke hilir, memperbolehkan semua pihak untuk berkompetisi satu sama lain.
"UU membolehkan untuk kompetisi kan, tidak ada halangan untuk masuk ke bisnis ini. Jadi tidak benar jika dikatakan monopoli," ujar Direktur Utama PGN, Hendi Prio Santoso kepada wartawan di Jakarta, Minggu (24/6/2012).
Dia menjelaskan selama ini terlihat ada sebuah monopoli karena memang PGN yang membiayai serta menjalankan roda bisnis gas tersebut apalagi soal infrastruktur pipa penyaluran gas. Menurutnya untuk membangun pipa dari Sumatera hingga Jawa, PGN terpaksa berhutang USD1,5 miliar.
"Ini semua pakai modal, kalau dibilang monopoli tidak fair. Karena kebetulan hanya kami yang bisa mengembangkan dari 1.500 kilometer (km) menjadi 5.400 km jaringan pipa gas, jadi terlihat seperti memonopoli," jelasnya.
Bahkan, dia menambahkan kalau memang ada industri yang ingin langsung membeli gas ke hulu ataupun masuk ke bisnis ini lebih dalam, pihaknya sangat mempersilahkan. "Jika industri mau seperti itu maka silahkan dan memang selama ini tidak ada yang mau. Maunya cuma jadi pedagang (trader)," pungkasnya. (ank)
"UU membolehkan untuk kompetisi kan, tidak ada halangan untuk masuk ke bisnis ini. Jadi tidak benar jika dikatakan monopoli," ujar Direktur Utama PGN, Hendi Prio Santoso kepada wartawan di Jakarta, Minggu (24/6/2012).
Dia menjelaskan selama ini terlihat ada sebuah monopoli karena memang PGN yang membiayai serta menjalankan roda bisnis gas tersebut apalagi soal infrastruktur pipa penyaluran gas. Menurutnya untuk membangun pipa dari Sumatera hingga Jawa, PGN terpaksa berhutang USD1,5 miliar.
"Ini semua pakai modal, kalau dibilang monopoli tidak fair. Karena kebetulan hanya kami yang bisa mengembangkan dari 1.500 kilometer (km) menjadi 5.400 km jaringan pipa gas, jadi terlihat seperti memonopoli," jelasnya.
Bahkan, dia menambahkan kalau memang ada industri yang ingin langsung membeli gas ke hulu ataupun masuk ke bisnis ini lebih dalam, pihaknya sangat mempersilahkan. "Jika industri mau seperti itu maka silahkan dan memang selama ini tidak ada yang mau. Maunya cuma jadi pedagang (trader)," pungkasnya. (ank)
()