Telkom kerja sama jaringan CDMA
A
A
A
Sindonews.com - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) menegaskan tidak akan melakukan akuisisi layanan fixed wireless access berbasis teknologi code division multiple acces (CDMA) milik operator telekomunikasi apa pun pada tahun ini.
Namun, perseroan berencana akan melakukan kerja sama dengan operator CDMA dalam bentuk joint marketing jaringan CDMA. Direktur Utama Telkom Arief Yahya mengatakan, perusahaan telekomunikasi pelat merah tersebut pada tahun ini tidak akan melakukan akuisisi operator telekomunikasi layanan CDMA. “Untuk akuisisi CDMA, hampir pasti Telkom tidak akan melakukannya,” kata dia di Jakarta baru-baru ini.
Menurut Arief, yang akan dilakukan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telekomunikasi tersebut pada tahun ini guna mengembangkan usaha layanan CDMA miliknya adalah dengan joint marketing jaringandengan semua operator telekomunikasi berbasis CDMA di Tanah Air.
Telkom, kata dia, tidak menjajaki salah satu operator telekomunikasi berbasis CDMA melainkan semua operator yang memungkinkan melakukan kerja sama tersebut.
“Mungkin secara industri saja karena saling sinergi yang menguntungkan.Tidak harus B to B(business to business) antara operator A dan B, tapi secara industri karena masing-masing hanya memiliki bandwidth 5 megahertz,” tuturnya.
Dia berharap, kerja sama dalam penggunaan jaringan antara operator CDMA bisa dilaksanakan pada tahun ini. Pasalnya, kata Arief, kerja sama tersebut bisa memberi imbas positif terhadap masingmasing operator, terutama dalam efisiensi biaya lantaran operator hanya perlu menyewa jaringan milik operator lain dan tidak perlu membangun jaringan baru.
“Misalnya, operator tidak harus membangun jaringan di semua lokasi. Tapi menggunakan milik operator lain, yang sudah ada karena masing-masing memiliki kelebihan,” imbuh Arief.
Dia menambahkan, kerja sama ini penting dilakukan lantaran secara regulasi,teknologi dan bisnis, layanan CDMA menuju ke arah tersebut. Sementara itu, dia memprediksi, pendapatan perseroan sepanjang tahun ini berpotensi tumbuh antara 5–7%, dengan EBITDA sama dengan tahun lalu. Pada akhir 2011 perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp71,3 triliun atau naik 3,8% dibanding tahun sebelumnya, dengan EBITDA senilai Rp36,56 triliun.
Naiknya pendapatan perusahaan pada tahun lalu didorong meningkatnya kinerja operasional dari pelanggan telephony sebanyak 7,8% menjadi 129,86 juta dibanding tahun sebelumnya 120,47 juta. Sedangkan, pelanggan broadband mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 63,4% menjadi 10,47 juta dibanding 2010 sebesar 6,41 juta.
Analis Capital Price Deddy Ertanto berpendapat, kinerja perusahaan telekomunikasi untuk tahun ini akan digenjot dari pengembangan layanan data. “Potensi untuk layanan data masih sangat besar dan operator telekomunikasi mulai mengembangkan layanan ini,” kata dia.
Untuk operator telekomunikasi di Indonesia, menurut Deddy, kinerja Telkom dibanding operator telekomunikasi lainnya, masih mengungguli operator telekomunikasi lainnya. Pasalnya, pangsa pasar Telkomsel di dalam negeri masih terbesar. Selain itu, infrastruktur menara lebih banyak dibanding milik perusahaan sejenis dan memiliki sinyal yang lebih luas di pelosok Tanah Air. (bro)
()