Jatah raskin di Surabaya dibagi rata
A
A
A
Sindonews.com – Berkurangnya jatah penerima beras miskin (raskin) membuat warga Surabaya kelimpungan. Beberapa warga akhirnya memutuskan untuk tetap membagi jatah raskin pada keluara miskin (gakin) yang kehilangan jatah.
Dengan cara itu, maka raskin yang diberikan pemerintah tiap bulannya 15 kg per gakin, maka di beberapa kelurahan dibagi menjadi 5 kg. Sehingga penerima raskin tetap banyak dan tersebar di beberapa gakin yang benar-benar membutuhkan.
Lurah Krembangan Barat Anang menuturkan, pihaknya sudah mengetahui informasi dari Bapemas KB kalau jumlah penerima raskin mulai bulan ini sampai Desember berkurang dari pada bulan-bulan sebelumnya.
“Warga kami akhirnya tetap sepakat kalau raskin dibagi dengan penerima lainnya. Makanya warga menerima 5 kg tiap gakin,” ujar Anang, Senin (25/6/2012).
Ia melanjutkan, secara prinsip raskin yang diterima gakin memang berkurang. Tapi itu tak menjadi persoalan setelah ada keputusan bersama antar warga. Para warga tetap menjunjung tinggi semangat untuk bisa berbagi.
“Jadi tak sampai ada yang protes. Raskin yang ada langsung kami bagi dengan penduduk miskin yang terdata, baik itu baru atau lama,” katanya.
Ia juga menegaskan, dirinya menghendaki adanya operasi pasar untuk mengamankan kelangkaan serta mahalnya harga beras. Bulog nanti bisa jual ke gakin yang benar-benar menguntungkan. Mereka yang sudah hilang datanya bisa diberikan harga yang murah.
“Ini bisa menjadi solusi juga. Jumlah gakin di Surabaya masih banyak,” tegasnya.
Sementara itu, Asisten I Hadi Siswanto Anwar mengatakan, operasi pasar yang diinginkan warga nanti bisa dibicarakan lebih lanjut. Semua usulan memang boleh dilakukan, asalkan nantinya bisa mengatasi persoalan yang ada di Surabaya.
“Nanti kita koordinasi langsung dengan Bulog. Semoga saja tak ada kendala,” katanya.
Sekedar informasi, jumlah gakin yang menerima raskin sepanjang Januari-Mei ada 110.117 orang. Sementara untuk Juni sampai Desember terjadi perubahan berdasarkan data hasil pendataan gakin BPS 2011 lalu. Hasilnya, jumlah gakin yang menerima raskin di Surabaya ada 78.869 orang.
Dengan cara itu, maka raskin yang diberikan pemerintah tiap bulannya 15 kg per gakin, maka di beberapa kelurahan dibagi menjadi 5 kg. Sehingga penerima raskin tetap banyak dan tersebar di beberapa gakin yang benar-benar membutuhkan.
Lurah Krembangan Barat Anang menuturkan, pihaknya sudah mengetahui informasi dari Bapemas KB kalau jumlah penerima raskin mulai bulan ini sampai Desember berkurang dari pada bulan-bulan sebelumnya.
“Warga kami akhirnya tetap sepakat kalau raskin dibagi dengan penerima lainnya. Makanya warga menerima 5 kg tiap gakin,” ujar Anang, Senin (25/6/2012).
Ia melanjutkan, secara prinsip raskin yang diterima gakin memang berkurang. Tapi itu tak menjadi persoalan setelah ada keputusan bersama antar warga. Para warga tetap menjunjung tinggi semangat untuk bisa berbagi.
“Jadi tak sampai ada yang protes. Raskin yang ada langsung kami bagi dengan penduduk miskin yang terdata, baik itu baru atau lama,” katanya.
Ia juga menegaskan, dirinya menghendaki adanya operasi pasar untuk mengamankan kelangkaan serta mahalnya harga beras. Bulog nanti bisa jual ke gakin yang benar-benar menguntungkan. Mereka yang sudah hilang datanya bisa diberikan harga yang murah.
“Ini bisa menjadi solusi juga. Jumlah gakin di Surabaya masih banyak,” tegasnya.
Sementara itu, Asisten I Hadi Siswanto Anwar mengatakan, operasi pasar yang diinginkan warga nanti bisa dibicarakan lebih lanjut. Semua usulan memang boleh dilakukan, asalkan nantinya bisa mengatasi persoalan yang ada di Surabaya.
“Nanti kita koordinasi langsung dengan Bulog. Semoga saja tak ada kendala,” katanya.
Sekedar informasi, jumlah gakin yang menerima raskin sepanjang Januari-Mei ada 110.117 orang. Sementara untuk Juni sampai Desember terjadi perubahan berdasarkan data hasil pendataan gakin BPS 2011 lalu. Hasilnya, jumlah gakin yang menerima raskin di Surabaya ada 78.869 orang.
()