DP naik, penjualan motor turun 15%
A
A
A
Sindonews.com - Kebijakan Bank Indonesia (BI) tentang uang muka 20 persen untuk pembelian motor memengaruhi penjualan motor PT Astra Internasional Tbk Honda Kanwil Sumsel yang mengalami penurunan hingga 15 persen.
Namun, kebijakan yang diberlakukan sejak 15 Juni ini tidak berlaku untuk penjualan Honda matic, terutama Vario Technodan Beat. “Sebab,permintaan Vario dan Beat meningkat, bahkan terpaksa indent. Meski,memang penjualan secara umum memang turun sekitar 15 persen,” kata Kepala Wilayah PT Astra Internasional Tbk Honda Sumsel Yohanes Kurniawan Arif Yunantodi ruang kerjanya, Senin 25 Juni 2012.
Kurniawan mengaku, awalnya untuk membeli motor hanya perlu uang muka Rp800.000–Rp1 juta, tapi sekarang harus Rp2,5 juta sejak aturan Bank Indonesia berlaku. Penurunan ini terasa pada penjualan di bulan Mei yang bisa mencapai 12.000 unit, tapi di Juni ini baru sekitar 10.000 unit motor yang terjual untuk wilayah Sumsel.
Penjualan Honda matic, seperti Beat dan Vario Techno, masih banyak dicari konsumen. Bahkan, Vario Techno terpaksa indent sampai saat ini lantaran permintaan pasar yang cukup stabil.
“Penjualan motor matic masih tetap ada yang beli dan indent, berarti ini tidak berpengaruh adanya uang muka mengalami kenaikan karena memang memiliki pangsa pasar tersendiri,” tukasnya.
Kurniawan menjelaskan, penjualan Vario Techno teknologi injeksi yang dibanderol seharga Rp14 juta ini dalam sebulan mampu terjual sekitar 1.500 unit motor dan indent sebanyak 300 unit sampai saat ini. Sementara, Honda Beat untuk stripping putih biru dan putih hijau mengalami indent sekitar 200 unit.
Untuk sebulan saja, motor kapasitas mesin 110 cc ini mampu terjual sekitar 3.843 unit sebulan di wilayah Sumsel. “Sejak kenaikan DP ini,berpengaruh pada metode pembayaran atau pembayaran, kalau dulu kredit bisa 90 persen, sekarang untuk pembayaran cash cenderung naik 45 persen. Konsumen juga berpikiran sedikit memundurkan pembelian sampai uang terkumpul sekitar 2,5 juta, baru kemudian berani memesan atau kredit,” kata dia.
Kurniawan mengakui, adanya aturan uang muka yang mengalami kenaikan berimbas pada target penjualan di tahun ini. Penjualan ditargetkan mampu tembus 200.000 unit untuk wilayah Sumsel, tapi direvisi menjadi 150.000 unit. Realisasi penjualan sampai Juni 2012 sudah mencapai 70.000 unit sebagai perbandingan pada tahun lalu target jual sekitar 170.000 unit.
“Penjualan motor Honda sekarang untuk trennya memang matic yang sedang naik, jika dulu motor bebek masih sedikit dominan maka berbeda untuk sekarang antara motor bebek dengan matic sudah seimbang. Penjualan Honda Beat menguasai pasaran hingga 50 persen, disusul Vario Techno, Vario, Spacy, Scoopy, dan PCX,” pungkas dia. (bro)
()