Kepiawaian para peracik portofolio
A
A
A
Sindonews.com - Reksa dana berbasis dolar mampu memberikan return 1,9 persen per bulan. Ini adalah buah dari kepiawaian para manajer investasi (MI) dalam meracik portfolio.
Untuk menghasilkan makanan yang lezat, kuncinya terletak pada kecanggihan seorang koki dalam meracik kompisisi bumbu masakan. Rupanya, hukum ini berlaku pula pada perusahaan pengelola investasi. Jika sang koki atau manager investasi (MI) di perusahaan tersebut bisa meracik porfolio investasi dengan tepat, maka dipastikan investor bisa menikmati keuntungan yang menggiurkan.
Lihat saja yang terjadi belakangan ini. Di saat banyak harga saham rontok, mereka langsung menciptakan produk reksadana berbasis dolar. Produk ini terbukti bisa memberikan imbal hasil yang lumayan tinggi. Reksadana dolar terbitan PT Mandiri Manjemen Investasi (MMI) mungkin bisa menjadi contoh. Menurut data yang dilansir Infovestama Utama, produk MMI ini selama satu bulan terakhir mampu memberikan return sebesar 2,08 persen per bulan.
Reksa dana lainnya yang juga memiliki performa cukup menarik adalah CIMB Principal Dollar Bond yang diterbitkan oleh PT CIMB Principal Asset Management. Dalam sebulan terakhir, CIMB Principal Dollar Bond mampu memberikan imbal hasil sebesar 1,94 persen. Bahkan jika dihitung sejak 21 Juni 2011 hingga 21 Juni 2012, return yang diberikan CIMB Principal Dollar Bond mencapai 7,2 persen.
Danareksa Melati Platinum Dollar dari PT Danarekasa Investment Management juga cukup menggiurkan. Produk ini mampu memberikan return 1,82 persen per bulan. Beberapa produk reksanadana lainnya, seperti TRAM Pendapatan tetap USD dan BNP Paribas Prima Asia USD, mampu meberikan return 1,82 persen dan 1,75 persen.
Hebat bukan? Berkat kepiawaian para koki inilah, setahun terakhir reksa dana dolar rata-rata mampu memberikan return 1,9 persen per bulan atau lebih tinggi dari bunga deposito dolar yang 0,5 persen.
Research Analyst PT Infovestama Utama Elbert Suryajaya memperkirakan, hingga enam bulan ke depan reksa dana berbasis dolar masih bisa memberikan return antara 2-3 persen per bulan. “Untuk jangka panjang, kinerja produk reksa dana dolar masih baik,” katanya.
Namun demikian, sejumlah analis mengingatkan agar investor tetap hati-jati. Soalnya, bukan tidak mungkin, sewaktu-waktu terjadi koreksi. Ini mengingat kondisi krisis utang di Eropa masih belum membaik. Agar tak terjebak oleh kemungkinan koreksi, Elbert mengingatkan investor jangka pendek untuk berdisiplin tinggi. “Jika target return sudah tercapai, segera realisasikan,” katanya.
Sayangnya, Elbert maupun analis lainnya belum berani memastikan apakah krisis Eropa akan kian kacau atau membaik. Bukan apa-apa, kemarin Moody's Investor Service memangkas peringkat surat utang 28 bank Spanyol (sebelumnya 15 bank di Amerika).
Untuk menghasilkan makanan yang lezat, kuncinya terletak pada kecanggihan seorang koki dalam meracik kompisisi bumbu masakan. Rupanya, hukum ini berlaku pula pada perusahaan pengelola investasi. Jika sang koki atau manager investasi (MI) di perusahaan tersebut bisa meracik porfolio investasi dengan tepat, maka dipastikan investor bisa menikmati keuntungan yang menggiurkan.
Lihat saja yang terjadi belakangan ini. Di saat banyak harga saham rontok, mereka langsung menciptakan produk reksadana berbasis dolar. Produk ini terbukti bisa memberikan imbal hasil yang lumayan tinggi. Reksadana dolar terbitan PT Mandiri Manjemen Investasi (MMI) mungkin bisa menjadi contoh. Menurut data yang dilansir Infovestama Utama, produk MMI ini selama satu bulan terakhir mampu memberikan return sebesar 2,08 persen per bulan.
Reksa dana lainnya yang juga memiliki performa cukup menarik adalah CIMB Principal Dollar Bond yang diterbitkan oleh PT CIMB Principal Asset Management. Dalam sebulan terakhir, CIMB Principal Dollar Bond mampu memberikan imbal hasil sebesar 1,94 persen. Bahkan jika dihitung sejak 21 Juni 2011 hingga 21 Juni 2012, return yang diberikan CIMB Principal Dollar Bond mencapai 7,2 persen.
Danareksa Melati Platinum Dollar dari PT Danarekasa Investment Management juga cukup menggiurkan. Produk ini mampu memberikan return 1,82 persen per bulan. Beberapa produk reksanadana lainnya, seperti TRAM Pendapatan tetap USD dan BNP Paribas Prima Asia USD, mampu meberikan return 1,82 persen dan 1,75 persen.
Hebat bukan? Berkat kepiawaian para koki inilah, setahun terakhir reksa dana dolar rata-rata mampu memberikan return 1,9 persen per bulan atau lebih tinggi dari bunga deposito dolar yang 0,5 persen.
Research Analyst PT Infovestama Utama Elbert Suryajaya memperkirakan, hingga enam bulan ke depan reksa dana berbasis dolar masih bisa memberikan return antara 2-3 persen per bulan. “Untuk jangka panjang, kinerja produk reksa dana dolar masih baik,” katanya.
Namun demikian, sejumlah analis mengingatkan agar investor tetap hati-jati. Soalnya, bukan tidak mungkin, sewaktu-waktu terjadi koreksi. Ini mengingat kondisi krisis utang di Eropa masih belum membaik. Agar tak terjebak oleh kemungkinan koreksi, Elbert mengingatkan investor jangka pendek untuk berdisiplin tinggi. “Jika target return sudah tercapai, segera realisasikan,” katanya.
Sayangnya, Elbert maupun analis lainnya belum berani memastikan apakah krisis Eropa akan kian kacau atau membaik. Bukan apa-apa, kemarin Moody's Investor Service memangkas peringkat surat utang 28 bank Spanyol (sebelumnya 15 bank di Amerika).
()