RI-Irak sepakati kerja sama bidang energi

Rabu, 27 Juni 2012 - 13:21 WIB
RI-Irak sepakati kerja sama bidang energi
RI-Irak sepakati kerja sama bidang energi
A A A
Sindonews.com - Indonesia dan Irak sepakat untuk melakukan kerja sama ekonomi di bidang energi dan sumber daya mineral yang dilakukan antara Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik dan Deputi Wakil Perdana Menteri Energi Irak Hussain Al-Shahristani.

"Penandatanganan MoU ini menjadi bukti keseriusan kedua pemerintahan untuk melakukan kerja sama rill dalam bidang ekonomi," ujar Menteri ESDM Jero Wacik, di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu (26/6/2012).

Jero Wacik menambahkan, hubungan antara Indonesia dengan Irak sudah berlangsung sejak lama. Terutama terkait dengan pengembangan potensi minyak dan gas bumi.

Indonesia optimistis dan ingin terlibat secara aktif terhadap pemulihan ekonomi Irak. Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia mendorong keterlibatan pihak BUMN dan Swasta untuk terlibat dalam pembangunan infrastruktur bagi pemulihan ekonomi Irak.

"Seperti kita ketahui, Irak dengan melakukan rekontruksi besar-besaran untuk memulihkan perekonomian dan infrastruktur, terkait dengan itu, Indonesia melihat Irak sebagai negara strategis, terutama dalam program pembangunan sektor yang signifikan dan penting dari Irak," ujar Jero.

Sebelumnya, pemerintah Irak mengajak PT Pertamina (Persero) menggarap lapangan-lapangan migas yang ada di Irak. Saat ini, negara tersebut memiliki cadangan minyak sebesar 143 miliar barel dan cadangan gas mencapai 3,5 triliun meter kubik (tcm).

"Irak mempunyai lapangan super besar sejak 1920, dengan cadangan minyak 143 miliar barel, dan gas 3,5 tcm. Irak saat ini butuh investasi masif untuk mengembangkannya," kata Deputy Prime Minister for Energy of The Republic of Iraq, Hussain Al-Shahristani, kemarin.

Irak yang mempunyai sembilan lapangan super besar, dengan cadangan lima miliar barel, dan 23 lapangan besar yang mempunyai cadangan hingga satu miliar barel. Oleh karena itu, pemerintah Irak menargetkan dalam 20 tahun mendatang produksinya mencapai enam juta barel per hari. "Sekarang produksinya hanya tiga juta barel per hari karena kondisi sedang jelek," jelas Hussain.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7318 seconds (0.1#10.140)