Pedagang legowo pembagian stan Pasar Turi diundi

Rabu, 27 Juni 2012 - 18:19 WIB
Pedagang legowo pembagian...
Pedagang legowo pembagian stan Pasar Turi diundi
A A A
Sindonews.com – Pedagang pasar Turi harus secepatnya memenuhi undangan pengundian stan di Garnisun Surabaya Jalan Ngemplak. Sebab, kalau tak datang maka pedagang akan mendapatkan stan sisa yang diperebutkan ribuan pedagang lain.

Sampai kemarin, setidaknya ada 2.000 pedagang lama Pasar Turi yang sudah ikut undian. Dari jumlah itu masih ada 1.000 lebih pedagang yang belum ikut. Sebab, pedagang lama Pasar Turi ada 3.780 pedagang. Proses pengundian stan sendiri akan diakhiri Senin 2 Juli 2012 mendatang.

Sales Marketing Manager PT Gala Megah Investment (GMI) selaku investor pembangunan Pasar Turi Baru Zainal Abidin menuturkan, pedagang yang belum mendaftar akan kebagian stan tersisa yang belum terisi selama undian. Itu tentunya sudah menjadi konsekuensi karena tak datang dalam pengundian.

“Kami saat ini masih terus menunggu, sudah banyak juga pedagang yang dapat undangan untuk pengundian,” ujar Zainal, Rabu (27/6/2012).

Ia melanjutkan, saat ini masih ada sekitar 200 lebih pedagang yang belum mendaftar dikarenakan berbagai hal. Salah satunya buku stan digadaikan di bank, buku stan dijual, hingga memang belum punya uang untuk biaya pendaftaran karena bangkrut sejak Pasar Turi terbakar.

Meskipun dapat stan sisa, katanya, bukan berarti pedagang yang belum mendaftar tidak bisa mendapat posisi strategis. Karena memang, PT GMI memberlakukan undian acak untuk penentuan stan.

Tempat pengundian yang diletakan di gedung Garnisun memang dirasakan tepat. Pemilihan tempat itu sebagai upaya agar proses pengundian berlangsung steril. Maklum, sempat mencuat kabar, pedagang yang belum mendaftar akan ikut masuk ke tempat pengundian.

“Pemilihan tempat ini justru kemauan pedagang. Tidak ada keistimewaan kita dilindungi Garnisun. Kita pakai security sendiri kok,” jelasnya.

Kemarin menjadi hari ketujuh pelaksanaan pengundian stan. Undian terakhir digelar 2 Juli nanti. Bahkan, ada cukup banyak pedagang lama Pasar Turi yang ingin memesan stan lewat jalur khusus tanpa melalui pengundian.

Namun, katanya, pesanan tersebut ditolak mentah-mentah oleh PT GMI selaku investor pembangunan Pasar Turi Baru. Rahasia adanya stan pesanan tentunya merugikan pedagang lainnya. “Memang Ada banyak permintaan (stan) tetapi saya tidak mau. Saya jamin tidak ada stan yang dijual," tegas Zainal Abidin.

Menurut Zainal, jika dirinya menyanggupi “order stan” tersebut, dirinya yang malah akan kesulitan. "Makanya saya tidak mau, saya lebih baik fair saja," sambung dia.

Zainal mengaku terus memantau langsung pelaksanaan pengundian stan sejak hari pertama. Dia berjanji, pengundian stan akan berlangsung transparan sampai hari terakhir pengundian, 2 Juli nanti. “Meski capek, tetapi saya senang karena pedagang happy. Tidak ada yang protes. Mereka legowo dengan hasil undian,” sambung dia.

Zainal menyebut, sudah ada 2000-an pedagang lama Pasar Turi dari 3780 pedagang yang sudah mendaftar, yang sudah mengikuti proses pengundian stan.

Sementara itu, suasana pengundian stan Pasar Turi berjalan relatif tenang. Sempat ada kabar kalau proses pengundian stan bakal ricuh. Ini karena ada pedagang lama yang belum bisa mengikuti pengundian stan tersebut. Yang terjadi, pedagang lama Pasar Turi yang mengikuti undian, justru adem ayem. Mereka mayoritas puas dengan jalannya pengundian.

"Pengundiannya transparan, lebih bagus dari yang dulu. Kalau dulu kan, pedagang yang dekat dengan investor, dikasih stan bagus," ujar M Hasan, pedagang sepatu yang datang ke pengundian.

Karena transparan, Hasan yang mengaku memiliki tiga stan ini, menyebut pedagang legowo dan bisa menerima apapun hasil undian stan. “Bahkan, kalau ada pedagang yang tidak senang, bisa ditukar dengan pedagang lainnya. Asalkan sama-sama setuju,” sambung warga Kalianyar Wetan ini.

Pedagang lainnya, Hj Husnie juga mengaku legowo dengan hasil undian stan. "Kita terima saja. Toh, semua stan juga bagus," ujarnya.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8009 seconds (0.1#10.140)