Tiket KA H-3 Lebaran ludes

Senin, 02 Juli 2012 - 08:43 WIB
Tiket KA H-3 Lebaran ludes
Tiket KA H-3 Lebaran ludes
A A A
Sindonews.com – Tiket kereta api (KA) tambahan untuk keberangkatan 16–17 Agustus atau H-3 Lebaran dengan seluruh tujuan kota-kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur sudah habis terjual. Sementara untuk tujuan Jawa Barat masih tersedia.

Meski banyak gerai yang melayani penjualan tiket secara online, sebagian masyarakat masih tetap rela menginap di stasiun. Dari pantauan di lapangan kemarin, para calon pemudik itu memadati Stasiun Gambir, Senen, Tanah Abang, Tanjung Priok,dan Bekasi. Diketahui, PT KAI menyiapkan 32 perjalanan tambahan setiap hari selama 14 terhitung mulai H-7 hingga H+7 setelah Lebaran. Ke-32 perjalanan tersebut terdiri atas 18 kereta komersial,yakni kelas bisnis dan eksekutif, serta 14 rangkaian kereta nonkomersial (ekonomi).

Setiap rangkaian KA tambahan Lebaran terdiri atas delapan hingga 10 gerbong. Senior Manager Security PT KAI Daop I Jakarta Ahmad Sujadi mengatakan, pihaknya tidak bisa melarang masyarakat yang ingin mengantre tiket. Sebab itu adalah hak masyarakat untuk mendapatkan transportasi menjelang Lebaran.Sujadi menegaskan,meski sudah habis terjual, pihaknya sudah tidak lagi menyediakan tiket tambahan untuk Lebaran.

”Bagi masyarakat yang tidak mendapatkan tiket KA diharapkan mencari transportasi lain untuk mudik,” kata Ahmad Sujadi kemarin. Menurutnya,sebagai operator transportasi kereta api, PT KAI sudah menyediakan tiket secara maksimal. Namun karena tingginya permintaan, masih saja tidak bisa memenuhi keinginan masyarakat.”Untuk itu kami menjual jauh hari sehingga jika sudah habis,masyarakat bisa menggunakan moda transportasi lain,”tuturnya.

Berdasarkan pantauan di Stasiun Gambir, tidak semua calon penumpang mendapatkan tiket.Imam Rosydin,salah seorang calon pemudik yang akan pulang ke Yogyakarta, mengatakan dia datang ke Stasiun Gambir sekitar pukul 09.00 WIB.Setelah 2 jam mengantre, tiket KA Taksaka yang akan dibelinya sudah habis. Terpaksa dia pulang dengan tangan hampa. Imam mengaku sempat ditawari tiket dengan harga Rp750 ribu untuk keberangkatan 16 Agustus.

Namun dia menolak karena harga tersebut terlalu tinggi. Calon penumpang lainnya, Imron Rosadi, mengaku sudah mengantre sejak pukul 05.00 WIB. Imron sebenarnya mengetahui tiket bisa dipesan secara online. Namun dia lebih memilih membeli langsung karena belum begitu yakin dengan sistem online. ”Karena pembukaan loket pukul 07.00 WIB, maka saya datang lebih awal agar bisa mendapatkan tiket KA Bima menuju Surabaya,” tutur pria yang terlihat lelah, tetapi lega karena berhasil mendapatkan tiket itu.

Pengamat transportasi Darmaningtyas memberikan apresiasi terhadap penambahan perjalanan KA pada saat Lebaran. Masyarakat juga diharapkan mengetahui bahwa ini merupakan bentuk perbaikan sistem transportasi. Sebab sistem pemesanan jauh-jauh hari bisa dibilang bagian dari efisiensi, yaitu masyarakat bisa merencanakan keberangkatan jauh-jauh hari sehingga semua bisa diakomodasi dengan baik.

”Namun pada hari H kita juga harus tetap melakukan pengawasan,” tuturnya. Namun satu yang harus terus dibenahi adalah praktik percaloan.Menurutnya, praktik percaloan harus diberantas hingga tuntas.Apa pun alasannya, percaloan berpotensi menimbulkan konflik horizontal sesama penumpang.
(and)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0344 seconds (0.1#10.140)