Garap Japan Desk, BNI gandeng 46 bank Jepang

Kamis, 02 Agustus 2012 - 15:26 WIB
Garap Japan Desk, BNI gandeng 46 bank Jepang
Garap Japan Desk, BNI gandeng 46 bank Jepang
A A A
Sindonews.com - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mengungkapkan akan mengembangkan kerja sama dengan bank-bank regional negara Jepang dengan mengembangkan unit Japan Desk di Indonesia mulai 1 Januari lalu.

Pemimpin Divisi Internasional BNI, A Firman Wibowo mengungkapkan, Japan Desk tersebut merupakan unit kerja sama antara BBNI dengan bank regional Jepang. Tujuannya, mengelola dana perusahaan Jepang yang beroperasi di Indonesia.

Dalam membentuk Japan Desk tersebut, perseroan melakukan kerja sama, yaitu antara perseroan dan lembaga pembiayaan ekspor Pemerintah Jepang yakni Japan Bank of International Corporation (JBIC).

Nantinya kerja sama dengan JBIC memudahkan perseroan dalam merangkul bank-bank regional Jepang untuk masuk dalam kerja sama Japan Desk.

"Ada lebih dari seribu perusahaan Jepang yang bergerak di bidang industri strategis di Indonesia. Nah, perusahaan-perusahan Jepang itu tidak mau kerja sama dengan bank di sini kalau tidak ada reference dari regional bank tersebut. Maka yang harus kita tangkap adalah kerja sama dengan regional bank dari negara tersebut," paparnya.

Dia menambahkan, Japan desk didirikan tujuannya adalah untuk memanage, mengelola, menghandle bisnis perusahaan Jepang yang ada di Indonesia. Nantinya Japan desk akan berhubungan dengan perusahaan Jepang dengan misalnya bahasa Jepang.

"Karena biasanya perusahaan Jepang maunya dilayani dengan culture, bahasa Jepang. Jadi nanti Japan desk tahu persis bagaimana melakukan atau menjalin hubungan dengan Jepang," katanya.

Dia mengatakan, tahun ini BBNI akan menjalin kerja sama dengan 46 bank regional Jepang, melalui Japan Desk. Dalam JBIC tersebut setidaknya terdapat 23 bank regional Jepang dan terdapat 12 bank Jepang melalui kerja sama bilateral yang telah melakukan kerja sama dengan pihak perseroan melalui JBIC.

Menurut Firman, ke depannya, Japan Desk tidak hanya akan mengelola dana atau transaksi perusahaan Jepang di Indonesia, namun juga akan mengundang investor Jepang untuk bisa masuk ke Indonesia.

“Kami akan melakukan kerja sama dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk mengundang investor Jepang,” tuturnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7336 seconds (0.1#10.140)