Indeks penjualan riil Yogyakarta naik 1,39%

Senin, 06 Agustus 2012 - 17:59 WIB
Indeks penjualan riil Yogyakarta naik 1,39%
Indeks penjualan riil Yogyakarta naik 1,39%
A A A
Sindonews.com - Bank Indonesia Kantor Perwakilan Yogyakarta, mencatat indeks penjualan riil pada bulan Juli mencapai 116,01 atau meningkat sebesar 1,39 persen (mtm). Sedangkan pada bulan Agustus BI memprediksikan akan menurun.

Kepala BI Perwakilan Yogyakarta Mahdi Mahmudy, mengatakan peningkatan ini terjadi pada kelompok Perlengkapan Rumah Tangga (RT) Lainnya, kelompok Barang dan Rekreasi, kelompok Suku Cadang dan Aksesori Kendaraan, kelompok Peralatan dan Komunikasi, dan kelompok Bahan Bakar Kendaraan. Peningkatan tertinggi pada kelompok Perlengkapan RT Lainnya. “Saat Ramadan banyak pembelian perlengkapan keluarga untuk dipakai pada Lebaran nanti,” jelasnya.

Untuk bulan Agustus, kata Mahdi, Bank Indonesia memperkirakan indeks ini akan menurun sebesar 3,68 persen menjadi 111,75. Ini dipicu oleh turunnya penjualan pada kelompok Makanan dan Tembakau bertepatan pada saat bulan puasa.

Permintaan dari masyarakat atas komoditas ini, menurun cukup besar, hingga pekan ketiuga ini. “Kalau stoknya aman, dan mencukupi,” jelas Mahdi.

Sementara itu Humas BI, Fadhil NUgroho, menambahkan tekanan terhadap harga umum baik pada 3 bulan maupun 6 bulan ke depan diperkirakan turun. Masing-masing komoditas tadi akan turun sebesar 17,79 poin dengan indeks 129,99 dan 2,23 poin dengan indeks 137,77.

“Untuk suku bunga kredit untuk 3 bulan ke depan sedikit mengalami tekanan, namun dalam 6 bulan ke depan diprakirakan kembali turun,” jelasnya.

Plt Kasi Bidang Pengadaan dan Penyaluran Disperindagkop dan UMKM, Sugiyono, mengatakan harga sejumlah barang komoditas di pasar mulai normal kembali. Beberapa produk yang sempat naik, seperti daging ayam, daging sapi ataupun gula pasir akan kembali turun.

Penurunan juga trejadi untuk kopmoditas sayuran dan buah-buahan. “Permintaan juga turun, jadinya harga ikut turun,” ujarnya.

Dinas memprediksikan pada pekan keempat Ramadan nanti, harga akan kembali naik. Banyaknya pemudik yang berdatangan akan mempengaruhi terhadap permintaan. Namun dari sisi ketersediaan dan stok masih cukup melimpah dan aman sampai dengan lebaran.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6638 seconds (0.1#10.140)