Infrastruktur pelabuhan butuh perhatian khusus

Senin, 13 Agustus 2012 - 15:06 WIB
Infrastruktur pelabuhan butuh perhatian khusus
Infrastruktur pelabuhan butuh perhatian khusus
A A A
Sindonews.com - Infrastruktur pelabuhan nasional butuh perhatian khusus dan menjadi pekerjaan rumah (PR) pemerintah yang harus segera dibenahi. Pasalnya, kondisi pelabuhan nasional tumbuh tidak seiring dengan meningkatnya arus perdagangan nasional.

Sejumlah pengamat menilai, infrastruktur pelabuhan-pelabuhan nasional yang menjadi jalur perdagangan dunia butuh perhatian intensif dari sisi infrastruktur, jika sumber pendapatan negara di pelabuhan tidak ingin menurun dalam jangka panjang.

Pengamat ekonomi makro Telisa Falianty mengatakan, pelabuhan yang sudah ada seyogyanya dapat dikembangkan lagi seperti pembenahan sarana dan prasana, serta birokrasi di pelabuhan agar mampu memberikan kenyamanan transaksi kepada eksportir maupun importir selama sandar di pelabuhan. Hal ini harus dilakukan jika Indonesia tidak ingin kehilangan pelanggan dari luar negeri khususnya.

Menurutnya, pandangan eksportir maupun importir asing menilai biaya atau tingkat keamanan di pelabuhan di Indonesia masih minim dibanding pelabuhan-pelabuhan asing seperti Singapura yang jauh lebih terjamin dibanding di Indonesia.

"Kan kita ekonominya tumbuh terus ekspor impornya atau total perdangan meningkat, tapi tidak diringi peningkatan kapasitas. Jadi selain dari alat-alat tadi yang disebutkan, tapi memang kapasitasnya sudah cukup lagi menampung. Kita butuh pelabuhan-pelabuhan baru dan juga pelabuhan yang efisien, karena problem pelabuhan kita karena high cost ekonomi, jadi akhirnya orang asing yang akan bersandar di indonesia tidak efisien, tidak aman," ungkap Telisa di Jakarta, Senin (13/8/2012).

Telisa berpandangan bahwa jika saja PR pemerintah yakni dengan membenahi kondisi pelabuhan nasional di semua lini dipastikan tingkat jalur perdagangan yang datang ke Indonesia bakal meningkat tajam, sehingga pendapatan negara bakal tumbuh yang di dapat dari sektor yang satu ini.
(and)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1082 seconds (0.1#10.140)