Peluang investasi petani

Sabtu, 01 September 2012 - 13:48 WIB
Peluang investasi petani
Peluang investasi petani
A A A
Sindonews.com - Tanaman jagung merupakan komoditi tanaman pangan kedua terpenting setelah padi.Tanaman ini sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia dan hewan. Melihat fariasi olahan yang cukup banyak, jagung semakin layak dijadikan salah satu target investasi yang sangat potensial di bidang pertanian.

Tumbuhan ini dapat diolah menjadi sejumlah kebutuhan pokok yang bisa dimanfaatkan. Di antaranya, jagung pipil, minyak goreng, tepung meizena, etanol, asam organik, industri makanan, dan industri pakan ternak.

Ditinjau dari sumber daya lahan dan ketersediaan teknologi, Kabupaten Majalengka sebenarnya memiliki peluang besar menjadi pemasok jagung di pasar regional maupun nasional atau bahkan bisa menembus pasar internasional. Hal itu mengingat makin meningkatnya permintaan dan makin menipisnya volume jagung di pasar internasional.

Pemerintah Kabupaten Majalengka telah mengembangkan lahan tanaman ini mencapai 18.938 hektare dengan hasil produksi mencapai 113.028 ton. Sedikitnya sepuluh kecamatan di wilayah ini dijadikan sentra jagung. Selain itu, empat kecamatan lainnya juga masuk dalam daerah pengembangan jagung.

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Majalengka Wawan Suwandi mengatakan, pola tanam yang dilakukan para petani jagung saat ini dengan menggunakan cara budi daya (onfarm) dan pengolahan hasil. Hasil panen petani dikirim ke sejumlah daerah di Tanah Air.

“Tapi, ada juga yang mengolahnya sendiri menjadi produk lain. Namun, jumlahnya sedikit,” kata dia. Wawan menilai, mudahnya cara penanaman jagung menjadi minat tersendiri bagi petani di Majalengka. Bahkan, dari target 1.500 hektare lahan yang tersedia untuk tanaman kedelai, sebagian besarnya digunakan petani untuk menanam jagung. “Mungkin mereka menilai, tanaman jagung lebih menguntungkan. Sebab, dari satu hektare lahan bisa menghasilkan enam ton,” kata dia.

Dia mengatakan, tingginya minat petani untuk menanam jagung karena kemudahan perawatan. Jagung tidak terganggu dengan musim, khususnya kemarau. Saat kemarau, tanaman initidak memerlukan banyak air. “Ketika sudah berbuah, meskipun kering, itu tidak masalah. Kondisi buahnya sendiri tidak terganggu,” jelas dia.

Wawan optimistis, prospek pertumbuhan tanaman ini akan semakin baik ke depannya. Bahkan, bisa menjadi salah satu investasi dalam bidang pertanian.(dna)
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7091 seconds (0.1#10.140)