JBIC minati investasi distribusi listrik di Indonesia

Jum'at, 28 September 2012 - 17:23 WIB
JBIC minati investasi distribusi listrik di Indonesia
JBIC minati investasi distribusi listrik di Indonesia
A A A
Sindonews.com - CEO Japan Bank for International Cooperation (JBIC) Hiroshi Watanabe mengungkapkan, pihaknya berminat menanamkan modalnya di sektor teknologi distribusi listrik. Minat ini diharapkan bisa direalisasikan dalam waktu dekat.

“Jepang mempunyai teknologi yang bisa mendistribusikan listrik secara efisien,” tutur Watanabe dalam konferensi pers setelah menggelar pertemuan tahunan dengan pemerintah Indonesia, di kantor Kementerian Keuangan, Jumat (28/9/2012).

Watanabe mengingatkan JBIC selama ini sudah banyak berpengalaman dalam membangun pembangkit listrik di Indonesia sehingga investasi teknologi distribusi listrik seharusnya bisa juga dilakukan. Distribusi listrik diharapkan bisa bermanfaat bagi Indonesia karena bisa menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar ke konsumen melalui sub sistem tenaga listrik yang langsung berhubungan dengan pelanggan.

“Selama ini Jepang concern dalam pembangkit listrik. Tapi di waktu yang akan datang, kami ingin membiayai investasi distribusi teknologi listrik,” tuturnya.

Sebagai informasi, JBIC telah membiayai sejumlah proyek pembangunan listrik di Indonesia seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbahan bakar batu bara di Jawa Tengah serta berminat mendanai proyek PLTU Mulut Tambang berkapasitas 3x600 megawatt (MW) di Sumatera Selatan. Untuk proyek PLTU di Jawa Tengah, JBIC telah mencairkan dana sebesar USD3,5 miliar.

Di luar listrik, JBIC juga ikut dalam sejumlah proyek pembangunan di Indonesia seperti proyek Metropolitan Priority Area (MPA) serta proyek Kereta Api di Kalimantan Tengah dan Water Supply di Semarang. Watanabe mengungkapkan, ketertarikan JBIC membiayai sejumlah proyek di Tanah Air didorong jumlah penduduk Indonesia yang besar.

Namun, Watanabe menjelaskan JBIC menetapkan sejumlah kriteria bagi sebuah proyek yang akan didanainya, seperti harus harus dijalankan secara efisien, transparan, tanpa ada KKN dan memperhatikan isu lingkungan. “Kami tidak bisa bilang bahwa nilai Indonesia 100% untuk kriteria itu tapi Indonesia mempunyai nilai sangat tinggi sehingga investasi JBIC ke Indonesia paling banyak,” tambahnya.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7966 seconds (0.1#10.140)