Transportasi LNG lebih hemat dari BBM

Sindonews.com - PT Badak NGL, anak usaha PT Pertamina (Persero) menyatakan, pemakaian gas alam cair (liquidfied natural gas/LNG) untuk transportasi dan rumah tangga menghemat biaya distribusi untuk perusahaan pertambangan sebesar 20 persen.

"Harapan kita kan harga gas USD27 dolar per mmbtu. LNG-nya sampai di tempat sekitar USD5, rata-rata dapat menghemat 20 persen lebih murah (dibanding solar)," ujar Presiden Direktur Badak NGL, Nanang Untung saat ditemui di The 12 Gas Information Exchange in the Western Pacific Area, Nusa Dua, Bali, Selasa (09/10/2012).

Menurut dia, bahan bakar LNG sangat sesuai jika digunakan oleh kendaraan berukuran besar dengan jarak operasional yang jauh seperti bus, truk dan lokomotif maupun untuk sektor angkutan laut.

Pada tahap awal, Badak NGL telah menjalin kerja sama dengan PT Indominco Mandiri, salah satu perusahaan besar tambang batu bara yang beroperasi di Kalimantan, sebagai "end user" LNG. Adapun, potensi pemanfaatan LNG untuk sektor pertambangan batu bara di Kalimantan diperkirakan mencapai sekitar 0,62 juta ton per tahun.

"Hal itu dengan asumsi tingkat konsumsi Solar non subsidi dari empat perusahaan besar tambang batu bara yang beroperasi di wilayah itu mencapai 1,62 juta kilo liter per tahun," katanya.

Dia mengatakan, potensi pasar solar di dalam negeri tahun 2012 dalam skala nasional sekitar 16,3 juta kl dan sebagiannya diperoleh melalui impor. "Apabila dikonversi ke gas sebanyak 20 persen saja akan dapat menghemat devisa sebesar minimal USD1,43 miliar per tahun," kata dia.

Namun, kata Untung, tidak mudah dalam melaksanakan proyek LNG untuk transportasi tersebut. "Pasalnya, harga LNG masih belum ekonomis. Cari LNG, harga harus pas dengan keekonomian," tutupnya.