Wamen ESDM minta pengusaha stop teriak soal TDL
A
A
A
Sindonews.com - Kenaikan tarif dasar listrik (TDL) industri dinilai Wakil Menteri ESDM Rudi Rubiandini sebenarnya tidak terlalu berat, hanya Rp200 per kwh. Selain itu, kenaikan TDL telah diformulasi sedemikian rupa dengan baik agar subsidi tepat sasaran pada masyarakat kurang mampu.
"Pengusaha naik cuma Rp200 terhadap Rp900, cuma 25 persen. Ini sudah bagus banget kok," ungkap Wakil Menteri ESDM Rudi Rubiandini di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (2/1/2013).
Karena itu, pihaknya meminta para pengusaha untuk tidak bersikap berlebihan dan berhenti mengeluhkan kenaikan TDL. Lagipula, kenaikan TDL itu nantinya akan ditangggung para pembeli, bukan pengusaha.
"Yah namanya juga pengusaha. Jangan menjerit terus, usaha sajalah, hanya pengurangan sedikit penghasilan, itu juga ditanggung pembeli," ucapnya.
Rudi juga berpesan agar para pengusaha tidak memanfaatkan momen kenaikan TDL ini untuk melipatgandakan keuntungan dengan menaikkan harga lebih dari yang seharusnya. "Tapi jangan listrik naiknya sedikit, dia naikan harganya berlipat-lipat. Negeri ini kan negeri kita bersama," tutur dia.
Sebelumnya, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) menyatakan bahwa kenaikan TDL per tiga bulan yang diputuskan pemerintah semakin menambah beban pengusaha pasca kenaikan upah minimum provinsi (UMP).
"Sektor industri automotif, elekteronik, makanan dan minuman, padat karya dan industri UKM akan sangat terpukul dengan kenaikan TDL karena tahun 2013 nanti pengusaha sudah dibebankan dengan kenaikan UMP yang sangat besar sekitar 44 persen," ujar Wakil Ketua Umum Kadin DKI Jakarta Sarman Simanjorang baru-baru ini.
"Pengusaha naik cuma Rp200 terhadap Rp900, cuma 25 persen. Ini sudah bagus banget kok," ungkap Wakil Menteri ESDM Rudi Rubiandini di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (2/1/2013).
Karena itu, pihaknya meminta para pengusaha untuk tidak bersikap berlebihan dan berhenti mengeluhkan kenaikan TDL. Lagipula, kenaikan TDL itu nantinya akan ditangggung para pembeli, bukan pengusaha.
"Yah namanya juga pengusaha. Jangan menjerit terus, usaha sajalah, hanya pengurangan sedikit penghasilan, itu juga ditanggung pembeli," ucapnya.
Rudi juga berpesan agar para pengusaha tidak memanfaatkan momen kenaikan TDL ini untuk melipatgandakan keuntungan dengan menaikkan harga lebih dari yang seharusnya. "Tapi jangan listrik naiknya sedikit, dia naikan harganya berlipat-lipat. Negeri ini kan negeri kita bersama," tutur dia.
Sebelumnya, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) menyatakan bahwa kenaikan TDL per tiga bulan yang diputuskan pemerintah semakin menambah beban pengusaha pasca kenaikan upah minimum provinsi (UMP).
"Sektor industri automotif, elekteronik, makanan dan minuman, padat karya dan industri UKM akan sangat terpukul dengan kenaikan TDL karena tahun 2013 nanti pengusaha sudah dibebankan dengan kenaikan UMP yang sangat besar sekitar 44 persen," ujar Wakil Ketua Umum Kadin DKI Jakarta Sarman Simanjorang baru-baru ini.
(rna)