Wamentan: 'Bakso Celeng' masalah moral pelaku
A
A
A
Sindonews.com - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Rusman Heriawan mengemukakan, munculnya ‘bakso celeng’, bakso yang dicampur daging babi, sama sekali tidak terkait dengan tingginya harga daging sapi. Menurutnya, itu hanya masalah moral.
"Sudah ada beberapa yang dirilis soal bakso oplosan. Ternyata itu sama sekali tidak terkait dengan keterbatasan pasokan daging sapi atau mahalnya daging sapi. Itu masalah moral azhab si pelaku," jelas Rusman kepada wartawan di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (4/1/2012).
Kemunculan bakso oplosan, kata Rusman, didorong niat buruk produsen bakso yang ingin mengeruk keuntungan tanpa memikirkan kepentingan umum. Daging babi dipilih karena harganya di Indonesia relatif murah dibanding daging lain.
"Oknum-oknum itu ingin memperoleh keinginan yang lebih banyak. Daging babi di Indonesia adalah yang termurah karena konsumennya terbatas," ungkap Rusman.
Berbeda dengan Wamentan, sebelumnya Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Bayu Krisnamurthi menyatakan, bahwa munculnya bakso oplosan didorong kelangkaan daging sapi akibat kesalahan perhitungan kuota impor daging sapi.
"Jadi sebagaimana Anda ketahui, harga daging sapi yang meningkat cukup tinggi dan tampaknya hal tersebut mendorong praktik-praktik yang tidak patut dan juga melanggar UU," ujar Bayu.
"Sudah ada beberapa yang dirilis soal bakso oplosan. Ternyata itu sama sekali tidak terkait dengan keterbatasan pasokan daging sapi atau mahalnya daging sapi. Itu masalah moral azhab si pelaku," jelas Rusman kepada wartawan di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (4/1/2012).
Kemunculan bakso oplosan, kata Rusman, didorong niat buruk produsen bakso yang ingin mengeruk keuntungan tanpa memikirkan kepentingan umum. Daging babi dipilih karena harganya di Indonesia relatif murah dibanding daging lain.
"Oknum-oknum itu ingin memperoleh keinginan yang lebih banyak. Daging babi di Indonesia adalah yang termurah karena konsumennya terbatas," ungkap Rusman.
Berbeda dengan Wamentan, sebelumnya Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Bayu Krisnamurthi menyatakan, bahwa munculnya bakso oplosan didorong kelangkaan daging sapi akibat kesalahan perhitungan kuota impor daging sapi.
"Jadi sebagaimana Anda ketahui, harga daging sapi yang meningkat cukup tinggi dan tampaknya hal tersebut mendorong praktik-praktik yang tidak patut dan juga melanggar UU," ujar Bayu.
(dmd)