Kecelakaan Tucuxi, kesalahan fatal strategi pemasaran

Minggu, 06 Januari 2013 - 13:15 WIB
Kecelakaan Tucuxi, kesalahan fatal strategi pemasaran
Kecelakaan Tucuxi, kesalahan fatal strategi pemasaran
A A A
Sindonews.com - Pengamat ekonomi dan pemasaran Yuswohady mengatakan, kecelakaan mobil listrik yang dikendarai oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan merupakan kesalahan fatal dalam strategi pemasaran.

Dia menjelaskan bahwa jika kegiatan test drive (tes tempuh) tersebut merupakan proses launching, maka bisa menyebabkan antipati publik pada produk yang akan diluncurkan tersebut.

Dalam pemasaran produk, dia menjelaskan, tahapan launching produk sangat kritikal dan harus dipersiapkan dengan matang. "Tahapan launching berarti kondisi produk harus sempurna karena sangat penting," ujar Yuswohady.

Dia menambahkan, meski bukan sepenuhnya kesalahan Dahlan Iskan, namun kesan yang ditimbulkan dari pemberitaan media ialah tidak adanya persiapan yang serius dari peluncuran. Mobil listrik ini harus dipersiapkan dengan riset dan ujicoba yang sangat matang sebelum ditunjukkan ke publik.

Menurut dia, kondisinya mungkin bisa dimaklumi jika mobil tersebut hanya sebatas hobi semata, dan tidak ada sentimen nasionalisme. "Kesannya ini hanya kegiatan iseng dan bukan proyek berskala besar," ujarnya.

Dia menilai, dalam mempersiapkannya launching mobil tersebut seharusnya ada institusi profesional yang menangani dan siap secara pendanaan dan infrastruktur. Institusi ini minimal bisa dicontoh dari IPTN atau PT DI di tangan BJ Habibie yang memang terbukti dengan persiapan yang matang menghasilkan produk yang berkualitas.

"Kalau memang serius untuk produk massal, maka harus ada institusi yang kuat untuk menginisiasinya," ujarnya.

Selanjutnya yang harus dilakukan setelah kecelakaan ini ialah menarik semua produk yang direncanakan untuk produksi massal tersebut. Produk tersebut harus ditangani oleh institusi yang kuat dan profesional, sehingga tidak terkesan hanya acara personal seorang menteri.

Dia menegaskan, harus ada kesadaran untuk menangani sentimen nasionalisme secara profesional, sehingga bisa berkompetisi dengan produk lainnya. "Nasionalisme brand boleh, tapi juga harus berkualitas," ujarnya.

Kemarin, setelah menjalani ritual tolak bala, mobil ferarri Tucuxi mengalami rem blong saat melintas di Desa Ngerong, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, sekitar pukul 15.00 WIB. Kecelakaan terjadi saat melakukan tes tempuh jarak jauh dari Solo menuju Surabaya, melewati rute Tawangmangu–Magetan yang memiliki medan tanjakan dengan ketinggian sekitar 1.305 meter di atas permukaan laut.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7748 seconds (0.1#10.140)