IHSG berpotensi lanjutkan penguatan
A
A
A
Sindonews.com - Kendati belum terlalu leluasa, indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi kembali menguat pada perdagangan hari ini.
"Pada perdagangan hari ini, diperkirakan IHSG akan berada pada support 4.372-4.390 dan resistance 4.416-4.423," ujar Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada, Rabu (9/1/2013).
Berpola spinning dan masih di sekitar upper bollinger bands (UBB). MACD masih tertahan kenaikannya setelah terbentuk golden cross dengan histogram positif yang mendatar. RSI, William's %R, dan Stochastic tertahan penurunannya setelah menyentuh area overbought.
Kenaikan IHSG, kata Reza, memang menghalau potensi penurunan. Namun, tidak diimbangi dengan kondisi regional maupun global yang melemah, sehingga masih menyimpan potensi profit taking.
"Diharapkan dengan masih adanya nett buy asing dan penguatan volume kenaikan masih dapat menopang laju penguatan IHSG meski tipis," tegasnya.
Pada perdagangan hari sebelumnya, di tengah melemahnya mayoritas bursa saham Asia, IHSG bersama dengan bursa saham Filipina dan New Zealand justru mengalami kenaikan.
Padahal, sebelumnya bursa saham AS dan Eropa kompak melemah setelah menanggapi pernyataan The Fed yang akan mengakhiri bond buying programnya. Di sisi lain, penguatan yen menghalau laju bursa saham Asia dan mendekam di teritori negatif.
Adanya harapan positif terhadap kinerja emiten di tahun ini dan masih adanya ekspektasi terhadap reli January Effect serta masih adanya nett buy asing membuat IHSG kembali ke zona hijau meski sebelumnya bergerak konsolidasi.
Sepanjang perdagangan kemarin, IHSG menyentuh level 4.413,94 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4.381,65 (level terendahnya) jelang akhir sesi 2 dan akhirnya berhasil bertengger di level 4.397,55.
Volume perdagangan tercatat naik dan nilai total transaksi tercatat turun. Investor asing mencatatkan nett buy dengan penurunan nilai transaksi beli dan kenaikan nilai transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
Bursa saham Asia masih melanjutkan pelemahan setelah pelaku pasar merespon negatif kenaikan yen yang akan mempengaruhi para eksportir. Diantara emiten-emiten yang melemah adalah Samsung, Mazda, dan Nintendo Co. Adanya rilis penurunan kinerja dari HTC turut memberikan imbas negatif.
"Pada perdagangan hari ini, diperkirakan IHSG akan berada pada support 4.372-4.390 dan resistance 4.416-4.423," ujar Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada, Rabu (9/1/2013).
Berpola spinning dan masih di sekitar upper bollinger bands (UBB). MACD masih tertahan kenaikannya setelah terbentuk golden cross dengan histogram positif yang mendatar. RSI, William's %R, dan Stochastic tertahan penurunannya setelah menyentuh area overbought.
Kenaikan IHSG, kata Reza, memang menghalau potensi penurunan. Namun, tidak diimbangi dengan kondisi regional maupun global yang melemah, sehingga masih menyimpan potensi profit taking.
"Diharapkan dengan masih adanya nett buy asing dan penguatan volume kenaikan masih dapat menopang laju penguatan IHSG meski tipis," tegasnya.
Pada perdagangan hari sebelumnya, di tengah melemahnya mayoritas bursa saham Asia, IHSG bersama dengan bursa saham Filipina dan New Zealand justru mengalami kenaikan.
Padahal, sebelumnya bursa saham AS dan Eropa kompak melemah setelah menanggapi pernyataan The Fed yang akan mengakhiri bond buying programnya. Di sisi lain, penguatan yen menghalau laju bursa saham Asia dan mendekam di teritori negatif.
Adanya harapan positif terhadap kinerja emiten di tahun ini dan masih adanya ekspektasi terhadap reli January Effect serta masih adanya nett buy asing membuat IHSG kembali ke zona hijau meski sebelumnya bergerak konsolidasi.
Sepanjang perdagangan kemarin, IHSG menyentuh level 4.413,94 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4.381,65 (level terendahnya) jelang akhir sesi 2 dan akhirnya berhasil bertengger di level 4.397,55.
Volume perdagangan tercatat naik dan nilai total transaksi tercatat turun. Investor asing mencatatkan nett buy dengan penurunan nilai transaksi beli dan kenaikan nilai transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
Bursa saham Asia masih melanjutkan pelemahan setelah pelaku pasar merespon negatif kenaikan yen yang akan mempengaruhi para eksportir. Diantara emiten-emiten yang melemah adalah Samsung, Mazda, dan Nintendo Co. Adanya rilis penurunan kinerja dari HTC turut memberikan imbas negatif.
(rna)