Kenaikan TTL sumbang inflasi 0,5%
A
A
A
Sindonews.com - Pengamat ekonomi Aviliani memperkirakan, inflasi Indonesia pada tahun 2013 sebesar 4,5 persen. Adapun dampak yang akan ditimbulkan dari adanya penyesuaian tarif tenaga listrik (TTL) adalah sekitar 0,3-0,5 persen terhadap prediksi inflasi, sehingga kemungkinan inflasi Indonesia pada akhir tahun ini bisa berkisar pada angka 4,8-5,5 persen.
"Kebijakan untuk melakukan penyesuaian TTL di tahun 2013 adalah saat yang tepat karena secara inflasi tidak terlalu berdampak terhadap masyarakat, terutama dalam hal kemampuan beli. Pasalnya, diprediksi inflasi nasional mencapai 5 persen atau paling tinggi 5,5 persen. Hal ini jauh lebih baik dibandingkan jika angka inflasi berada pada angka 8 persen," jelas Aviliani dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (10/1/2013).
Pemerintah, lanjut dia, saat ini membutuhkan dana untuk mempercepat pembangunan infrastruktur nasional melalui Program MP3I, sehingga subsidi energi, termasuk listrik perlu dikurangi.
"Subsidi listrik perlu untuk dikurangi secara bertahap agar dapat digunakan pemerintah untuk membiayai pembangunan infrastruktur" sambungnya.
Sebagai catatan, baru-baru ini Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan bahwa subsidi energi membengkak hingga Rp104 triliun selama 2012. "Subsidi energi tahun 2012 mencapai Rp306,5 triliun. Sebelumnya direncanakan Rp202,4 triliun, atau 151 persen dari anggaran," tutur Menteri Keuangan Agus Martowardojo beberapa waktu lalu.
"Kebijakan untuk melakukan penyesuaian TTL di tahun 2013 adalah saat yang tepat karena secara inflasi tidak terlalu berdampak terhadap masyarakat, terutama dalam hal kemampuan beli. Pasalnya, diprediksi inflasi nasional mencapai 5 persen atau paling tinggi 5,5 persen. Hal ini jauh lebih baik dibandingkan jika angka inflasi berada pada angka 8 persen," jelas Aviliani dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (10/1/2013).
Pemerintah, lanjut dia, saat ini membutuhkan dana untuk mempercepat pembangunan infrastruktur nasional melalui Program MP3I, sehingga subsidi energi, termasuk listrik perlu dikurangi.
"Subsidi listrik perlu untuk dikurangi secara bertahap agar dapat digunakan pemerintah untuk membiayai pembangunan infrastruktur" sambungnya.
Sebagai catatan, baru-baru ini Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan bahwa subsidi energi membengkak hingga Rp104 triliun selama 2012. "Subsidi energi tahun 2012 mencapai Rp306,5 triliun. Sebelumnya direncanakan Rp202,4 triliun, atau 151 persen dari anggaran," tutur Menteri Keuangan Agus Martowardojo beberapa waktu lalu.
(rna)