Rudi Rubiandini resmi jadi Kepala SKK Migas
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memutuskan jabatan Kepala Satuan Kerja Khusus Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) tidak lagi dirangkap Menteri ESDM. Untuk itu, Presiden mengangkat Wakil Menteri ESDM Rudi Rubiandini menjadi Kepala SKK Migas. Sementara posisi yang ditinggalkan Rudi diisi oleh Susilo Siswoutomo.
"Saya telah menetapkan bahwa saudara Prof Dr Rudi Rubiandini menjadi kepala SKK Migas. Yang bersangkutan pernah bertugas di BP Migas selama 3 tahun, maka sudah memahami gambaran tugas, tanggung jawab, dan kewajibannya sekaligus tantangan yang dihadapi," kata Presiden SBY di Kantor Presiden, Jumat (11/1/2103).
Rudi sebelumnya menjabat Wakil Menteri ESDM. Untuk menghindari kekosongan, maka Presiden menunjuk Susilo Siswoutomo mengisi posisi yang ditinggalkan Rudi. "Yang bersangkutan sekarang ini adalah Staf Khusus Menteri ESDM, memiliki pengalaman yang panjang di bidang energi, termasuk pengalaman yang relatif lengkap di dalam pengusahaan minyak dan gas bumi," jelas SBY.
"Harapan saya pejabat-pejabat baru yang berada di sektor energi ini bisa menjalankan tugas dengan baik. Migas atau energi adalah sektor yang sangat penting," kata SBY berpesan.
Sebelumnya, Presiden SBY menjelaskan, Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) dahulu dibentuk dengan tujuan yang baik, yakni agar tidak ada benturan kepentingan di tubuh Pertamina, dan juga agar Menteri ESDM tidak merangkap untuk pengaturan migas karena tugasnya adalah pembuatan kebijakan serta menetapkan regulasi.
Namun, Mahkamah Konstitusi kemudian membubarkan BP Migas. Untuk menghindari kekosongan pengaturan usaha migas yang bisa menimbulkan kegoncangan iklim ekonomi di negeri ini, maka dibentuk satu struktur sementara yang dikenal sebagai SKK Migas. Jabatan Kepala SKK Migas dirangkap oleh Menteri ESDM Jero Wacik.
"Setelah kami telaah dari berbagai aspek, saya telah memutuskan bahwa tidak tepat kalau kepala SKK Migas dirangkap oleh Menteri ESDM," ujar Presiden.
Diumumkan, Presiden SBY akan melantik para pejabat baru di lingkungan ESDM, pada Selasa, 15 Januari 2013 mendatang.
"Saya telah menetapkan bahwa saudara Prof Dr Rudi Rubiandini menjadi kepala SKK Migas. Yang bersangkutan pernah bertugas di BP Migas selama 3 tahun, maka sudah memahami gambaran tugas, tanggung jawab, dan kewajibannya sekaligus tantangan yang dihadapi," kata Presiden SBY di Kantor Presiden, Jumat (11/1/2103).
Rudi sebelumnya menjabat Wakil Menteri ESDM. Untuk menghindari kekosongan, maka Presiden menunjuk Susilo Siswoutomo mengisi posisi yang ditinggalkan Rudi. "Yang bersangkutan sekarang ini adalah Staf Khusus Menteri ESDM, memiliki pengalaman yang panjang di bidang energi, termasuk pengalaman yang relatif lengkap di dalam pengusahaan minyak dan gas bumi," jelas SBY.
"Harapan saya pejabat-pejabat baru yang berada di sektor energi ini bisa menjalankan tugas dengan baik. Migas atau energi adalah sektor yang sangat penting," kata SBY berpesan.
Sebelumnya, Presiden SBY menjelaskan, Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) dahulu dibentuk dengan tujuan yang baik, yakni agar tidak ada benturan kepentingan di tubuh Pertamina, dan juga agar Menteri ESDM tidak merangkap untuk pengaturan migas karena tugasnya adalah pembuatan kebijakan serta menetapkan regulasi.
Namun, Mahkamah Konstitusi kemudian membubarkan BP Migas. Untuk menghindari kekosongan pengaturan usaha migas yang bisa menimbulkan kegoncangan iklim ekonomi di negeri ini, maka dibentuk satu struktur sementara yang dikenal sebagai SKK Migas. Jabatan Kepala SKK Migas dirangkap oleh Menteri ESDM Jero Wacik.
"Setelah kami telaah dari berbagai aspek, saya telah memutuskan bahwa tidak tepat kalau kepala SKK Migas dirangkap oleh Menteri ESDM," ujar Presiden.
Diumumkan, Presiden SBY akan melantik para pejabat baru di lingkungan ESDM, pada Selasa, 15 Januari 2013 mendatang.
(gpr)